Fenomena Astronomi 2019: Dari Hujan Meteor, Supermoon, hingga Gerhana Matahari Cincin

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hujan meteor Lyrid 2013

Satelit ini dijadwalkan untuk melakukan upaya ke-19 untuk mendekati Jupiter dan mengambil gambar-gambar menarik.

NASA juga diagendakan untuk membawa data-data penting dari wahana penjelajah matahari, Parker, sekitar 4 April karena saat itu pesawat akan berada pada orbit terdekat dengan matahari.

Mei

Mei akan menjadi bulan yang agak sepi, tapi sekitar tanggal 6 Mei akan terjadi hujan meteor Eta Aquarid, yang akan mencapai puncaknya pada awal Mei tahun ini.

Fenomena ini akan mudah dilihat pada pagi hari di belahan bumi selatan.

Namun, peristiwa ini juga dapat disaksikan di atas garis khatulistiwa.

Debu-debu luar angkasa yang menyebabkan fenomena ini berasal dari komet Halley.

Juni

NASA berencana meluncurkan roket SpaceX Falcon 9 ke ISS.

Masih banyak hal yang harus dilakukan tahun ini bagi AS untuk mempersiapkan pengiriman astronotnya ke ISS.

Jika berhasil, misi ini akan menjadi kali pertama SpaceX mengirimkan astronot ke luar angkasa.

Pada tanggal 10 Juni, Jupiter akan berada di titik terdekat dengan bumi, maka planet ini akan terlihat sangat besar dan terang.

Baca: Lima Terdakwa Kasus Khashoggi Dituntut Mati, PBB tak Puas dan Serukan Penyelidikan Independen

Baca: Kasus Video Syur Brigpol Dewi Dibongkar Tim Cyber dari Akun FB, Begini Ceritanya

Juli

Juli menandai ulang tahun ke-50 Apollo 11, ketika untuk pertama kali manusia menginjakkan kaki di bulan.

Apollo 11 diluncurkan pada 16 Juli 1969 dan sampai di bulan pada tanggal 20 Juli 1969.

Banyak hal yang akan dilakukan orang-orang sedunia untuk merayakan momen spesial ini.

Pada tanggal 2 Juli, akan terjadi gerhana matahari total yang hanya dapat dilihat di belahan bumi bagian selatan.

Agustus

Agustus menandai satu hal, hujan meteor Perseid. Hujan meteor ini akan terjadi ketika bumi melewati debu-debu dari komet 109P/Swift-Tuttle.

Fenomena ini dapat disaksikan di akhir Juli hingga Agustus, tapi biasanya hujan meteor ini mencapai puncaknya sekitar tanggal 12-13 Agustus.

September

Pesawat penjelajah matahari milik NASA, Parker, akan mendekati matahari lagi di awal September.

Jadi, bersiaplah untuk mendapat gambar matahari dari dekat.

Oktober

Pada bulan Oktober atau November, Badan Antariksa Eropa berencana untuk meluncurkan teleskop Cheops.

Teleskop ini akan menangkap gambar planet-planet lain di luar sistem tata surya kita.

Rencana ini sudah tertunda sejak tahun 2015, jadi para peneliti sangat tidak sabar menanti peluncuran ini.

Teleskop ini akan bekerja beriringan dengan satelit Tess yang sudah diluncurkan awal tahun ini.

Uranus juga akan berada di titik terdekat dengan bumi.

Seperti Jupiter di bulan Juni, Uranus juga akan terlihat lebih besar dan lebih terang dari biasanya.

November

Pada tanggal 11 November, fenomena unik akan terjadi. Merkurius akan melintas di depan matahari di tanggal itu.

Hal ini tidak akan terjadi lagi sampai tahun 2039, jadi para astronom sangat menantikan hari itu.

Namun, fenomena ini tidak dapat dilihat tanpa menggunakan peralatan khusus karena akan berbahaya bagi penglihatan.

Desember

Seperti bulan Agustus, hujan meteor juga akan terjadi di bulan ini.

 Wow! Seekor Ikan Tuna di Jepang Terjual Rp 43 Miliar

Hujan meteor Geminids disebabkan oleh debu-debu dari asteroid 3200 Phaethon.

Tahun 2019 akan berakhir dengan gerhana matahari cincin pada tanggal 26 Desember.

Fenomena ini akan terjadi ketika bulan berada pada titik terjauh dari bumi, sehingga bulan tidak akan menutupi matahari.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Banyak Fenomena Astronomi akan Terjadi Sepanjang 2019, Ini Daftarnya

Berita Terkini