Opini

‘Stunting’ dan Bonus Demografi Aceh

Editor: hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

stunting

Dalam hal ini, ibulah sebagai pemeran utama sekaligus sutradara dalam menjaga kesehatan keluarga. Dan, yang juga tak kalah penting adalah menyelaraskan komitmen kepala daerah dengan program yang dijalankan untuk menangani masalah stunting. Koordinasi multi sektor (kesehatan, perikanan, pertanian, perekonomian dan pemberdayaan masyarakat) harus menjadi fokus utama.

Sinkronisasi lintas sektor ini bisa berupa sosialisasi dan edukasi berkesinambungan untuk meningkatkan kesadaran keluarga dan masyarakat terkait risiko stunting. Pembangunan akses pangan dan gizi berkualitas, sehingga ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga akan terpenuhi utamanya untuk ibu hamil dan balita. Terakhir, pembangunan infrastruktur air bersih dan sanitasi memenuhi syarat kesehatan untuk kebutuhan hidup dan menghambat timbulnya penyakit, khususnya penyakit infeksi.

Diharapkan dengan intervensi yang tepat, faktor risiko stunting dapat dicegah. Bahkan mereka yang memiliki riwayat kurang gizi saat balita, tetap bisa dioptimalkan sebagai modal Aceh meraih bonus demografi. Pertanyaannya kemudian adalah sejauh mana kita mempersiapkan pembangunan manusia dewasa ini akan menentukan sejauh mana kita berhasil memanfaatkan peluang. Selamat Hari Gizi Nasional ke-59 tahun 2019. Mari perangi stunting!

Dr. Ibrahim, SKM., M.Kes., Dosen Akademi Kesehatan Pemkab Aceh Utara/Praktisi Kesehatan Masyarakat. Email: ibrahimbram29@gmail.com

Berita Terkini