Khaidir dan Tgk Ridwan, dua dari sekian petani mengaku lega dengan rampungnya cetak sawah baru yang sudah hampir 18 tahun ditelantarkan.
Pun begitu, keduanya juga menghendaki agar lahan sekitarnya yang tersisa kurang lebih lima hektare lain juga dicetak.
Apalagi, dari segi air lebih dari mencukupi. “Kami berharap pemerintah mencetak lagi lahan yang tersisas sekitar lima hektare,” pinta Khaidir yang juga kini diangkat jadi kejruen blang setempat.
Pada hari tersebut, dengan menyembelih beberapa ekor kambing, petani setempat juga melaksanakan kenduri top blang (selesai tanam).
Kegiatan seperti itu, memang sudah menjadi kebiasaan atau tradisi bagi petani. Tak hanya di Gahru, tapi juga petani lainnya di sejumlah kecamatan di sana.(*)