Para narapidana dipaksa untuk memanen kayu dari bawah air dan menderita kesulitan membangun jalan, bernama Route Zero, yang tidak pernah digunakan.
Baca: Genosida di Rakhine Masih Terjadi, Koalisi Rohingya Merdeka Kecewa pada Dunia Internasional
Tahanan terkenal yang dipenjara di Devil Island termasuk Kapten Alfred Dreyfus, seorang perwira militer Prancis yang menghabiskan hampir lima tahun di pulau itu.
Dia dituduh memata-matai Jerman pada 1894 dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Setelah beberapa uji dilakukan, Dreyfus dibebaskan pada 1906, menurut History.com.
Baca: Hasil Laga Uji Coba Timnas U-22 Indonesia Vs Arema FC, Imbang 1-1 Berkat Dua Gol Pemain Singo Edan
Terpidana Rene Belbenoit, yang menghabiskan enam tahun di pulau itu, melarikan diri dengan membantu sebuah perusahaan film.
Dia menghasilkan sekitar USD 100 dan menggunakannya untuk membawa kapal dagang China ke pulau itu.
Ketika itu pergi, Belbenoit bersembunyi di kapal.
Dia diturunkan di daratan dan menghabiskan berbulan-bulan pulih dengan suku asli.
Dia berjalan melalui Amerika Selatan, melalui Amerika Tengah dan Meksiko, dan akhirnya ke Amerika Serikat.
Belbenoit menerbitkan bukunya , Dry Guillotine , pada 1938, menyebabkan orang-orang Prancis memandang tajam pada apa yang terjadi di dalam koloni hukuman itu.
Baca: Naresh Kumar Konduktor Listrik Manusia, Sanggup Menahan Arus Listrik 11.000 Volt di Tubuhnya
Henri "Papillon" Charriere mungkin adalah tahanan paling terkenal yang pernah ditahan di Devil Island.
Dia diadili dan dihukum karena pembunuhan pada 1913, menghabiskan 13 tahun di penjara terkenal itu.
Charriere selalu mempertahankan kepolosannya dan mengaku telah dijebak.
Menurut Encyclopaedia Britannica, Charriere membuat dua pelarian "sukses" dari pulau itu.
Yang pertama, pada 1916, berada di sebuah kapal tempat ia melakukan perjalanan sekitar 1.800 mil ke Maracaibo di mana ia dibawa oleh suku Indian.
Baca: Masalah Siswa Merokok di Kelas dan Menantang Guru Berakhir Damai