5 Fakta Pengeroyokan Tenaga Honorer SMP, Bermula dari Umpatan Kasar Hingga Dikeroyok 5 Orang

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral video siswa mengianiaya petugas kebersihan sekolah hingga pelipisnya robek. Ironisnya, orang tua siswa membantu pengeroyokan itu.

"Saya lagi bersihkan sampah dan lewat ini anak lalu saya dibilang (diumpat) anjing kudisan. Saya tegur dia baik-baik, tapi dia malah melawan dan kembali saya dikatakan anjing. Jadi, saya langsung tendang dia," ucap Faisal.

Faisal Pole (38) tengah melaporkan dirinya di Mapolsek Galesong, Kabupaten Takalar setelah menjadi korban pengeroyokan pelajar. Senin, (11/2/2019).(KOMPAS.com/ABDUL HAQ) 

3. Terancam dikeluarkan

Empat pelajar yang terlibat dalam kasus ini terancam di keluarkan oleh pihak sekolah.

Hal itu disampaikan Kepala SMP Negeri 2 Galesong, Hamzah yang mengatakan bahwa pihaknya pun kewalahan mendidik para pelajar ini.

Disebutkan, keempat pelaku memang sering berbuat onar di lingkungan sekolah.

"Mereka memang sering berbuat onar terutama kepada guru perempuan, sering dia bilangi (umpat) gurunya bahkan sudah beberapa guru perempuan yang pernah datang menangis kepada saya karena dibilangi kasar," kata Hamzah.

Hamzah berstatus sebagai saksi dalam kasus penganiayaan yang melibatkan stafnya ini.

Meskipun demikian, pihak sekolah masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian.

4. Dilarikan ke puskesmas

Akibat pengeroyokan ini, Faisal mengalami luka sobek.

Kepala bagian kirinya bocor dan terlihat darah mengucur mengenai seragam yang digunakannya.

Luka ini menyebabkan dia harus dilarikan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Galesong.

Pengeroyokan dapat redam setelah beberapa guru yang ada di lokasi melerai keduanya.

5. Orangtua mengaku khilaf

Saat berada di Mapolsek Galesong, orangtua siswa, MS meminta maaf atas kejadian tersebut.

Halaman
123

Berita Terkini