Namun yang paling penting adalah rencana aksi dari semua pihak terhadap stunting ini. Salah satunya adalah dukungan anggaran terhadap rencana ini, sehingga hasil yang ditaregtkan dapat tercapai. “Maka saat ini di Aceh harus disusul dengan perbup dan perwal, serta programnya harus masuk dokumen perencanaan,” tandas M Hudori.
Prioritas Bebaskan Anak Aceh Dari Stunting
Wakil Ketua Umum Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati mengatakan, bahwa pihaknya akan menjadikan pencegahan stunting sebagai prioritas utama tim penggerak PKK Aceh. Ia menekankan ikhtiar agar sungguh-sungguh untuk membebaskan anak Aceh dari ancaman stunting. “Tak cukup lagi hanya rencana-rencana, kita galang kekuatan bersama,” ujar isteri Plt Gubernur Aceh itu.
Ia menjelaskan, bahwa penanganan tentang gizi dan kesehatan hanya berkontribusi 30 persen, adapun 70 persen penyebab stunting terkait sanitasi, ola pengasuhan, ketersediaan dan keamanan pangan, pendidikan, kemiskinan, dan situasi politik. Dosen Unsyiah ini menggarisbawahi, stunting menjadi penyebab rendahnya kualitas sumber daya manusia untuk bersaing di tingkat global.
Karena itu, Tim Penggerak PKK Aceh siap berada di garis depan untuk mengampanyekan gerakan pencegahan dan penanganan stunting. Ditekankan Dyah, deklarasi Gerakan Geunting hanyalah awal dari komitmen secara formal. Yang lebih penting adalah upaya-upaya yang dilakukan setelah itu. Ia juga memuji dukungan penuh yang datang dari 23 kota/kabupaten, semua unsur SKPA serta organisasi terkait. (adv)