Salah satu yang berpengaruh adalah gangguan dari bendungan Gibe III Etiopia pada aliran dan ekosistem danau.
Pembangunan pabrik gula Kuraz juga turut menimbulkan ancaman tambahan bagi situs ini.
Selain itu, UNESCO juga menjabarkan adanya potensi ancaman lain dari Proyek Koridor Lamu Port-South Sudan-Etiopia Transport (LAPSETT).
Baca: Warga Lamteumen Barat Banda Aceh Bersihkan Tempat Persembunyian Babi Liar
3. Hutan Hujan Atsinanana, Madagaskar
Hutan di Negara Madagaskar ini sangat penting untuk menjaga proses ekologis yang berkelanjutan.
Hal ini diperlukan untuk kelangsungan hidup keanekaragaman hayati Madagaskar yang unik.
Namun, sejak 2007 hutan ini menjadi terancam.
Baca: 15 Orang Tewas Setelah Penyerang Bertopeng Serang Klub Malam di Meksiko
Ancaman itu disebabkan perambahan hutan untuk pertanian.
Selain itu, penebangan yang semakin gencar dan perburuan, serta penambangan permata semakin mengancam hutan hujan ini.
4. Suaka Margasatwa Selous, Tanzania
Suaka margasatwa seluas 50.000 kilometer persegi ini merupakan rumah dari sejumlah gajah, badak hitam, cheetah, jerapah, kuda nil, dan buaya.
Sebelumnya, aneka satwa itu relatif tidak terganggu oleh dampak manusia.
Namun, pada 2014 suaka margasatwa ini menjadi terancam.
Baca: Warga Lamteumen Barat Banda Aceh Bersihkan Tempat Persembunyian Babi Liar
Perburuan liar, khususnya gajah dan badak hitam, perlu dihentikan.
Perlu juga tindakan untuk memastikan manfaat bagi masyarakat setempat melalui area pengelolaan satwa liar dan peningkatan manajemen perburuan dan wisata fotografi.