Berhadiah Rp 1 Miliar bagi yang Berhasil Menangkap Penghina Kopassus yang Gugur Melawan KKB

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral Hadiah Rp 1 Miliar Menangkap Penghina Kopassus yang Gugur saat Perang Melawan KKB Papu

Sejumlah kerabat dan tetangga yang sudah lama menunggu pun tak kuasa meneteskan air mata saat menyambut jenazah Bayu yang tertutup peti berbalut bendera merah putih.

Nampak Ibunda Bayu, Safitri syok. Ia pingsan setelah menangis histeris melihat jenazah Bayu.

Kedatangan jenazah Bayu juga disambut oleh sejumlah personel TNI dari segala unsur baik dari Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Pun demikian perwakilan pihak Polri juga berdatangan ke rumah duka.

Berencana Menikah

Bayu mulai diterima sebagai prajurit TNI pada 2016.

Sampai akhirnya masuk satuan Kopassus di Bogor dan bertugas di Papua pada Januari 2019.

Ternyata Serda Siswanto sudah berencana menikah sepulangnya dari tugas di Papua.

Menurut Suraidi, Bayu, anak semata wayangnya, akan menikah dengan kekasih sejak SMA-nya bernama Gilang, warga Kecamatan Wirosari, Grobogan.

Suraidi Iskandar menunjukkan foto putranya, Serda Siswanto Bayu Aji (24), berdampingan dengan kekasihnya, Gilang, saat ditemui di rumah duka di Desa Mojorebo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jateng, Jumat (8/3/2019). ((KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO))

"Bayu lama berpacaran dengan Gilang tetangga desa. Sejak SMA hingga saat ini. Gilang seorang perawat. Dia rela menunggu Bayu meski ditinggal kerja jadi sopir di perusahaan batu bara di Kalimantan hingga menjadi anggota TNI," kata Suraidi Iskandar.

"Kami berencana menikahkan keduanya sepulang Bayu bertugas di Papua. Namun Sang Khalik terlanjur menjemputnya." sambungnya.

Iskandar mengatakan jika sebelum peristiwa nahas menimpa putranya, dia semacam mendapat firasat aneh saat sedang shalat tahajud, ibadah sunah shalat di waktu sepertiga malam terakhir.

Menurut Iskandar, firasat yang dialaminya menggetarkan jiwanya.

Jenazah anggota Kopassus, Serda Siswanto Bayu Aji (24) tiba di rumah duka di Desa Mojorebo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jateng, Jumat (8/3/2019) malam. ((KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO))

"Saat saya tahajud, berkali-kali saya mendengar bisikan kalimat. Seperti ini kalimatnya: TNI kalau gugur saat bertugas Insya Allah dimakamkan di makam Pahlawan. Kalimat itu dulu sering diucapkan Bayu kepada saya saat mengobrol. Saya langsung takut menerima firasat itu. Sedangkan dia bertugas dan saya tak mau menganggunya," terang Iskandar.

Iskandar mengaku terakhir berkomunikasi dengan Bayu pada akhir Februari 2019.

Sejak saat itu Ayahanda dan Ibunda Bayu terus saja menanti kabar melalui sambungan telepon dari Bayu.

Halaman
1234

Berita Terkini