Bom Bunuh Diri Tewaskan Istri Teroris Abu Hamzah, Diduga Meledakkan Diri Menggunakan 4 Bom

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dr Dedi Prasetyo memberikan keterangan terkait perkembangan kasus terorisme yang terjadi di Kota Sibolga.

SERAMBINEWS.COM - Sampai saat ini pihak kepolisian masih terus mendalami kasus dugaan terorisme yang terjadi di Kota Sibolga.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dr Dedi Prasetyo mengatakan bahwa polisi sudah punya pengalaman yang sangat panjang 20 tahun, bersama dengan aparat keamanan lainnya memerangi terorisme yang ada di Indonesia.

"Sekarang tim masih bekerja. Diduga total korban tiga tapi kita belum bisa memastikan. Karena Inafis akan mengevakuasi korban. Dari Evakuasi itu nanti DVI akan mengidentifikasi korban," kata Brigjen Dedi di kampus UMSU Medan, Rabu (13/3/2019)

 
Dedi menuturkan ini adalah Suicide Bomber atau dalam istilah yang berarti serangan bunuh diri.

Suatu serangan yang dilakukan penyerangnya dengan maksud untuk membunuh orang lain dan bermaksud untuk turut mati dalam proses serangannya, misalnya dengan sebuah ledakan bom atau tabrakan yang dilakukan oleh si penyerang.

"Suicide Bomber ini cukup merusak organ tubuh. Makanya sangat perlu kehati-hatian Tim Inafis untuk mengidentifikasi korban-korban yang ada di TKP," terang Dedi.

Ditanya apakah tiga korban adalah istri dan anak-anaknya, Dedi membenarkan hal tersebut.

"Ya benar, Amaliyah sasaran utamanya adalah aparat keamanan. Karena kita sudah 20 tahun memerangi mereka. Kita tetap minta masyarakat tidak perlu takut. Sama-sama kita kuat bersatu untuk memerangi mereka. Kalau misalnya kita kuat, kekuatan mereka akan semakin lebih kecil," ungkap Dedi.

Lebih lanjut, Dedi menerangkan bahwa warga sekitar TKP juga sudah di evakuasi dan tidak ada korban.

Pelaku tidak melihat waktu dan tempat. Dia akan berjuang sepanjang tahun. Polisi sudah memiliki UU No 5 tahun 2016. Kepolisian melakukan tindakan Preventif Straight.

"Kita melakukan langkah-langkah mitigasi secara maksimal dan proaktif, untuk mengantisipasi segala macam bentuk aksi serangan terorisme yang dilakukan oleh kelompok tersebut. Afiliasi mereka tetap dengan paham Islamic State in Iraq and Syria (ISIS)," urai Dedi.

Dedi menjelaskan jenis bom yang digunakan terduga teroris masih sama jenisnya dengan bom lontong. Yaitu bom yang dirakit dengan paralon.

Isinya potasium, paku, serpihan besi kemudian ada baut dan mur.

Eljon Manik, Mayat dalam Plastik, Rebut Bayi dari Wati Pasangannya yang Kini Bersama Daeng

"Bom lontong yang diamankan ada sekitar empat. Di dalam rumah ada sekitar 4 yang dipegang oleh istri AH. Ledakan kemarin terjadi dua kali. Satu yang melukai petugas kemudian tadi malam yang mengakibatkan istri dan anaknya meninggal. Informasi terakhir anaknya yang meninggal dua orang. Makanya kita masih menunggu tim DVI untuk bisa mengidentifikasi," beber Dedi.

Halaman
12

Berita Terkini