SERAMBINEWS.COM - Kamis dini hari (14/3) WIB atau pukul 1 siang waktu Amerika Serikat, jejaring sosial Facebook, Instagram, dan WhatsApp mengalami server down.
Para pengguna tidak bisa memakai tiga platform tersebut atau setidaknya mengalami gangguan saat mengakses fitur-fitur pada platform tersebut.
Sebagai misal, fitur-fitur utama seperti Instagram Stories, direct message, dan tombol untuk mempublikasi konten baru juga tidak bisa digunakan.
Sejumlah berita menyebutkan server Facebook dkk down karena serangan DDoS.
Baca: Heboh Isu Kiamat 4 Tahun Lagi, Puluhan Warga Tiba-Tiba Jual Seluruh Hartanya dan Pindah ke Malang
DDoS sendiri merupakan kependekan dari Distributed Denial of Service.
Serangan model seperti ini sangat populer di kalangan hacker.
Cara menyerangnya yakni dengan membanjiri lalu lintas jaringan internet pada server, sistem, atau jaringan.
Umumnya serangan ini dilakukan menggunakan beberapa komputer host penyerang sampai dengan komputer target tidak bisa diakses.
Baca: Besi Lantai Dermaga Hilang
Namun, melalui akun Twitternya, tim Facebook atau juga timnya Mark Zuckerberg membantah kabar bahwa server mereka diserang DDoS.
"Kami menyadari bahwa beberapa orang saat ini mengalami masalah untuk mengakses kumpulan aplikasi milik Facebook. Kami sedang bekerja untuk mengatasi masalah ini secepat mungkin," tulis Facebook.
"Kami fokus untuk mengatasi masalah ini dengan cepat, tapi kami bisa memastikan bahwa gangguan ini tidak disebabkan oleh adanya serangan DDoS," lanjut mereka.
Baca: PDAM Masih Tunggak Rekening Listrik
Akun media sosial Instagram pun menuliskan adanya masalah di layanan mereka dan berjanji mengatasinya secepat mungkin.
Sejumlah pengguna di beberapa negara melaporkan masih mengalami gangguan.
Bahkan masalah ini kemudian berdampak pada layanan lain yang terhubung dengan Facebook seperti Oculus VR.
Baca: Pengadilan Negeri Bireuen Canangkan Zona Integritas, Menuju Wilayah Bebas Korupsi
Menurut halaman DownDetector, gangguan ini dimulai dari wilayah Amerika Serikat yang kemudian merambah ke wilayah Eropa dan Australia.