SERAMBINEWS.COM - Mengawali pekan, harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, hari ini turun Rp 1.000 dari harga akhir pekan lalu.
Mengutip situs Logam Mulia pada Senin (25/3/2019), harga emas Antam dibanderol Rp 666.000 per gram.
Sebelumnya, harga emas Antam dijual Rp 667.000 per gram pada Sabtu (23/3/2019).
Baca: Setelah Terpuruk Selama Satu Tahun, Harga TBS Sawit di Abdya Mulai Bergerak Naik
Sementara harga buyback atau pembelian kembali emas Antam hari ini stagnan di posisi Rp 594.000 per gram.
Harga buyback digambarkan jika ingin menjual emas, maka Antam akan membelinya dengan harga tersebut.
Harga emas batangan tersebut sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9%.
Potongan pajak lebih rendah, yakni sebesar 0,45%, bisa didapatkan jika membawa NPWP saat bertransaksi.
Baca: Besaran Dana DOKA dan Migas Pijay Tahun 2020 Rp 100 M Lebih, Ini Alokasinya
Berikut rincian harga emas Antam hari ini:
Pecahan 1 gram Rp 666.000
Pecahan 5 gram Rp 3.150.000
Pecahan 10 gram Rp 6.235.000
Pecahan 25 gram Rp 15.480.000
Baca: Surat Anies Baswedan Tuai Pujian, Ucapkan Terima Kasih Kepada Pekerja Pembangunan MRT Jakarta
Pecahan 50 gram Rp 30.885.000
Pecahan 100 gram Rp 61.700.000
Pecahan 250 gram Rp 154.000.000
Pecahan 500 gram Rp 307.800.000
Baca: Di Banda Aceh, Belum Ada Parpol yang Laksanakan Kampanye Terbuka
Ancaman resesi ekonomi AS
Harga emas dunia mencetak kenaikannya seiring dengan desas desus resesi ekonomi yang menghantui Amerika Serikat (AS).
Mengutip data dari Bloomberg pukul 17:30 WIB, Senin (25/3/2019), harga emas di bursa Comex kontrak Juni 2019 naik sebesar 0,39% atau sekitar 5,10 poin di posisi US$ 1,323 per ons troi.
Sebelumnya, harga emas juga ditutup menguat di posisi US$ 1,318 per ons troi pada Jumat (22/3/2019) lalu.
Pekan lalu, menjadi titik kebangkitan harga emas sejak Februari. Harga emas mampu menciptakan rally dan mengalami kenaikan harga sebesar 1% dalam tiga minggu, seperti yang diberitakan oleh Reuters.
Baca: Mahasiswa Usir Ngabalin Saat Tampilkan Foto dan Video Jokowi Dalam Kuliah Umum
“Kenaikan harga emas memang dilatarbelakangi pernyataan seputar ancaman resesi AS. Hal ini diamati oleh pakar ekonomi dan analis dari data obligasi bertenor tiga bulan dan 10 tahun AS. Selain itu juga, masih belum ada kepastian secara hukum dari perundingan AS dan China hingga saat ini,” tutur analis Global Artha Futures, Adnan Chaniago kepada Kontan.co.id, Senin (25/3/2019).
Ia melanjutkan dalam jangka menengah, atau setidaknya sampai pertengahan April 2019, sentimen ini masih akan membayangi harga emas.
Dengan kata lain, dirinya memprediksi kenaikan harga emas masih akan terus terjadi.
“Dilihat secara teknikal, pergerakan harga emas masih menunjukkan tren kenaikan sampai April mendatang,” tambahnya.
Baca: Dua Gua di Aceh Tengah, Loyang Mendale dan Loyang Ujung Karang Dijadikan Situs Nasional
Ketidakpastian geopolitik yang terangkum dalam kasus Brexit juga membuat pelaku pasar mengincar safe haven berupa emas.
Sebagai informasi, saat ini Brexit memasuki babak di mana Perdana Menteri Inggris, Theresa May, terancam digulingkan oleh kabinetnya lantaran ketidakjelasan Brexit.
Sehingga, mata uang poundsterling Inggris menjadi mata uang berisiko saat ini.
Namun karena kondisi perekonomian AS yang dikabarkan terancam resesi, pelaku pasar mulai beralih ke sektor komoditas, yakni emas dan mata uang yen Jepang (JPY).
Adnan melanjutkan, mata uang yen Jepang juga menjadi pilihan save haven selain dollar AS.
Baca: Sisihkan Gajinya Bagi Siswa Miskin, Guru Terbaik di Dunia Menang Hadiah Rp 14,2 Miliar
“Biasanya yang terjadi adalah jika harga emas menguat maka nilai yen juga menguat,” tambahnya.
Mengutip data Bloomberg pukul 17:30 WIB, mata uang yen Jepang atau JPY menguat 0,28% atau 0,16 poin di posisi 110,20. Sebelumnya posisi JPY berada di level 109,92 pada Jumat (22/3/2019).
Menurut Adnan, hal berbeda akan terjadi, jika kepastian mengenai Brexit dapat tercapai. Adnan berkata emas dan JPY bisa saja ditinggalkan, sehingga poundsterling Inggris (GBP) menguat.
Dengan demikian, kemungkinan mengoleksi mata uang berisiko di kawasan emerging market juga meningkat jika AS masih dirundung sentimen resesi ekonomi.
“Mata uang GBP, AUD, EUR, bisa menguat. Begitu pula mata uang di kawasan emerging market,” tuturnya.
Dengan demikian, Adnan optimistis minggu ini harga emas dapat kembali menyentuh titik tertingginya seperti yang terjadi pada Februari lalu, di level US$ 1,346 per ons troi.
Secara teknikal, pergerakan harga emas dunia masih terus menunjukan kenaikan. MA berada di atas 50, 100, dan 200.
Baca: Siaran Langsung di Facebook, Irwandi Curhat Soal Kasus Korupsi yang Membelitnya, Begini Katanya
Hal ini mengindikasikan sampai April mendatang kemungkinan besar harga emas terus meningkat.
Stochastic berada di areal positif 9,6 mengindikasikan buy. Lalu RSI berada di posisi 64,39 yang juga menunjukan buy.
Lalu MACD berada di posisi 12,26. Keempat indikator merekomendasikan buy.
Pergerakan harga emas, menurut Adnan minggu ini berentang sempit karena berada di awal minggu.
Dirinya memprediksi pergerakan harga emas besok berada di rentang US$ 1.319 – 1.320 per ons troi.
Sedangkan dalam sepekan, pergerakan harga emas akan bergerak di rentang US$ 1.295 per ons troi – US$ 1.350 per ons troi.(*)
Baca: Cerita Ustaz Abdul Somad Diberi Setumpuk Uang oleh Edy Rahmayadi: Saya Malu Mengambil Duit Itu
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Emas Antam turun Rp 1.000 di awal pekan