Allahumma barik lana fi rajaba wa sya'bana wa balighna ramadan.
Artinya.
" Ya Allah, berkahilah kami pada Rajab dan Sya'ban dan sampaikanlah kami pada Ramadan."
Baca: Posting Ujaran Kebencian untuk Capres 02, Pria Pengangguran dan Residivis Ini Diringkus Polisi
Baca: Dandim Tolak Sepmor Doorprize, Pemkab Bagikan Hadiah untuk Yatim dan Disabilitas
Baca: Jika Terpilih Jadi Presiden, Prabowo Bersumpah Tak Akan Perkaya Diri, Keluarga dan Orang Dekat
Baca: Tirukan Pidato Tokoh Politik, Prabowo: Kemiskinan Menurun, Menurun dari Kakek ke Cucu
Doa itu sendiri mengandung makna permohonan agar dipanjangkannya usia, sehingga bisa dipertemukan dengan bulan Ramadhan.
Keistimewaan Bulan Sya'ban
Keistimewaan bulan Syaban terletak pada pertengahannya yang biasa disebut Nishfu Sya'ban.
Secara harfiyah istilah Nishfu Sya’ban berarti hari atau malam pertengahan bulan Syaban atau tanggal 15 Sya'ban.
Umat muslim meyakini bahwa pada malam ini, dua malaikat pencatat amal kebaikan dan keburukan manusia, Raqib dan Atid, menyerahkan catatannya pada Allah SWT.
Pada malam itu pula, buku catatan amal yang digunakan setiap tahun diganti dengan yang baru.
Imam Ghazali mengistilahkan malam Nishfu Sya'ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan).
Menurutnya, pada malam ke-13 Allah SWT memberikan tiga syafaat pada hambanya.
Sementara pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh.
Dengan demikian, pada malam ke-15 umat Islam dapat memiliki banyak kebaikan sebagai penutup catatan amalannya selama satu tahun penuh.
Para ulama menyatakan bahwa Nishfu Sya'ban juga dinamakan sebagai malam pengampunan atau malam maghfirah, karena pada malam itu Allah SWT menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hamba-Nya yang saleh.
Karena itu, umat muslim seharusnya tidak melupakan bulan Syaban ini begitu saja.