Itulah sebabnya mereka menempatkan makhluk-makhluk itu di dalam mesin MRI untuk mengukur volume otak dan memberi mereka tes memori terkomputerisasi.
Baca: Katie Bouman, Ilmuwan Muda Di Balik Foto Pertama Lubang Hitam
Menurut laporan mereka, kera-kera transgenik tidak memiliki otak yang lebih besar.
Tetapi mereka dapat menghadapi kuis memori jangka pendek dengan lebih baik.
Hal itu adalah penemuan yang dianggap luar biasa oleh tim.
Beberapa ilmuwan berpikir percobaan China tidak menghasilkan banyak informasi baru.
Baca: Abang Ojol Jadi Pengedar Narkoba, Polisi Temukan Sabu dan Ganja
Salah satunya adalah Martin Styner, seorang ilmuwan dan spesialis komputer Universitas North Carolina di MRI yang terdaftar di antara rekan penulis laporan China.
Setelah apa yang dilihatnya, Styner mengatakan dia tidak menantikan penelitian evolusi lebih lanjut tentang kera transgenik.
”Salah satu masalah adalah bahwa kera modifikasi genetika mahal diciptakan dan dirawat."
Penelitian itu sendiri melibatkan 5 kera, dengan itu maka akan sulit mencapai kesimpulan apakah mereka benar-benar berbeda dari kera normal perihal ukuran otak dan keterampilan memorinya.
“Mereka berusaha memahami perkembangan otak. Dan saya pikir mereka tidak sampai di sana,”kata Styner.
Artikel ini tayang pada Intisari Online dengan judul : Eksperimen Kontroversial China, Ciptakan Kera Berotak Pintar Layaknya Manusia Berevolusi?