Laporan Wartawan Grid.ID, Ayu Wulansari K.P
SERAMBINEWS.COM - Miris, 20 anak di bawah umur menjadi korban pencabulan seorang pria yang mengaku berprofesi sebagai dukun.
Tak hanya mengaku berprofesi sebagai dukun, pria berinisial RGS ini juga mengaku sebagai seorang guru ngaji.
Namun tak disangka, RGS justru mencabuli 20 gadis yang masih berstatus pelajar di Cisewu, Garut, Jawa Barat.
RGS memperdaya korbannya dengan modus ritual buang sial.
"Ada dua ritual yang ditawarkan yang disebut pelaku yaitu kias dan pangsal, ritual ini disebutnya untuk menghindari nasib sial," kata Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com (16/5/2019).
Baca: VIDEO - Tabrakan labi Labi dan Dumptruck di Bambi, Empat Orang Luka-Luka
Baca: VIDEO - Hasil Tangkapan Nelayan Pulau Banyak Melimpah, Nelayan Sumbang PAD Rp 100 Perkilogram
Baca: THR PNS, Polri, TNI dan Pensiunan Belum Bisa Cair pada 24 Mei, Ini Penyebabnya
Budi juga memastikan bahwa RGS bukanlah seorang dukun apalagi guru mengaji seperti yang diakuinya.
Ia hanya bekerja serabutan di kampungnya.
Aksi dukun palsu tersebut dilakukan dengan menawarkan konsultasi terhadap masalah yang dialami korban.
RGS memberikan solusi dengan cara menyentuh korban hingga melakukan hubungan badan.
Cara Pelaku Mencari Korban
Pelaku 'memangsa' anak-anak perempuan di kampungnya.
Selain itu, pelaku juga menjaring korban melalui akun Facebook.
Pertama-tama RGS akan menjadi teman curhat korban.
Kemudian RGS meyakinkan korban untuk bertemu.
Saat bertemu, korban diminta untuk curhat masalahnya dan pelaku berpura-pura memberikan solusi.
Dilansir Grid.ID dari Tribun Jabar, solusi yang disebut ritual kias dan pangsal tersebut dikatakan untuk membuat kejiwaan korban seperti terlahir kembali.
Namun alih-alih membuang sial, pelaku justru mencabuli korban.
Aksi pencabulan ini dilakukan oleh RGS di rumahnya dan di beberapa tempat lainnya.
Korban
RGS melakukan aksinya ini sejak tahun 2018 lalu.
Semua korbannya adalah anak perempuan yang masih di bawah umur dan berstatus pelajar dengan rentang usia 15 sampai 17 tahun.
"Semua anak perempuan yang jadi korban ini masih berstatus pelajar. Masih di bawah umur. Rentangnya dari 15 sampai 17 tahun," ujar Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna di Mapolres Garut, dikutip dari Tribun Jabar, Rabu (15/5/2019).
Dari 20 gadis di bawah umur tersebut, 8 di antaranya diajak berhubungan badan oleh RGS.
Aksi ini terungkap setelah salah satu korban melaporkan kejadian ini ke kepolisian.
(*)
Artikel ini telah tayang di grid.id dengan judul Pura-pura Jadi Teman Curhat di Facebook, Dukun Palsu Cabuli 20 Anak di Bawah Umur