“Pelajaran dari konflik terbaru di mana kekuatan udara digunakan, dapat dirangkum menjadi empat harapan menyeluruh tentang sistem senjata oleh pembuat keputusan politik,” tulis keterangan tersebut.
Refale memiliki kamampuan untuk bertarung dalam koalisi dengan sekutu, menggunakan prosedur umum dan perjanjian standar, dan berkolaborasi dan berkomunikasi secara real-time dengan sistem lain.
“Dengan kemampuan ini, adalah mungkin untuk beralih secara instan atas permintaan pembuat keputusan politik, dari misi pemaksaan (kekuatan pemogokan) ke misi pencegahan (unjuk kekuatan yang berkecepatan rendah dan berkecepatan tinggi), atau bahkan membatalkan misi sampai detik terakhir (reversibilitas),” tulis dassault-aviation.com
Rafale juga memiliki kemampuan untuk bertahan dalam lingkungan ancaman yang padat, berkat siluman dan/atau sistem peperangan elektronik canggih.
Baca: VIDEO Simulasi - Empat Pesawat Tempur F16 Milik TNI AU Turunkan Paksa Pesawat Asing di Langit Aceh
Rafale menggabungkan semua keunggulan ini.
“Itu relevan terhadap ancaman tradisional maupun asimetris, ini menangani kebutuhan angkatan bersenjata yang muncul dalam konteks geopolitik yang terus berubah, dan tetap menjadi yang terdepan dalam inovasi teknis”.
Dassaul-Aviation menyebut, berkat fleksibilitas, kemampuan beradaptasi, dan kemampuannya untuk memenuhi semua persyaratan misi udara, Rafale adalah pejuang transformasional “anak poster” yang memberikan jalan ke depan bagi pasukan udara yang dihadapkan pada persyaratan melakukan “lebih” dengan “kurang”, di lingkungan strategis dan ekonomi yang terus berubah.
Baca: Beberkan soal People Power 22 Mei, Fahri Hamzah: Jika Ada Tembakan, Selesai Republik Ini
Baca: Tulis Status Akan Ada 200 Korban Jiwa Saat People Power 22 Mei 2019, Pegawai Honorer Ditangkap
Satu Pesawat Membawa Rudal
Diberitakan sebelumnya, kedatangan 7 pesawat tempur Rafale di langit Aceh, direspon dengan sigap jajaran Lanud Sultan Iskandar Muda yang dipimpin Danlanud Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Hendro Arief H., S.Sos.
Prosedur pengamanan dilaksanakan dengan melakukan pemeriksaan terhadap crew Rafale.
Adapun identitas crew masing-masing pesawat tempur tersebut adalah,
1. Bob/Captain Adeleus Thomas (Rafale 38)
2. Captain Duboin Jean (Rafale 39)
3. Captain Dennis Pierre (Rafale 45)
4. Captain Hetier Hubert (Rafale 6)