Dalam riwayat lain, Rasulullah saw juga bersabda: “Pintu-pintu neraka ditutup, pintu-pintu surga dibuka, dan syaitan-syaitan dibelenggu. Kemudian ada seorang malaikat penyeru yang memanggil: “Wahai pencari kebaikan bergembiralah dan wahai para pencari kejahatan berhentilah”. (HR. Ahmad dan An-Nasa’i).
Dengan demikian, bulan Ramadhan dibuka peluang bagi kita untuk masuk surga, dan ditutup peluang masuk neraka. Peluang berbuat maksiat pada bulan Ramadhan ditutup dengan ibadah puasa. Karena puasa itu adalah perisai atau penahan maksiat sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Puasa itu perisai (pencegah maksiat)”. (HR. Ahmad, Muslim dan An-Nasa’i).
Kelima, Ramadhan merupakan syahrul maghfirah (bulan pengampunan dosa). Nabi saw bersabda: “Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat dan Ramadhan ke Ramadhan menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar dijauhi”. (HR. Muslim). Allah Swt menyediakan Ramadhan sebagai fasilitas penghapusan dosa melalui puasa Ramadhan dan qiyam Ramadhan (shalat malam pada bulan Ramadhan seperti shalat tarawih, witir dan tahajjud).
Rasulullah Saw bersabda: “Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Keenam, Ramadhan merupakan bulan itqun minan nar (pembebasan dari Api neraka). Allah Swt membebaskan para hamba-Nya yang dikehendaki dari api neraka. Rasulullah saw bersabda, “Dan Allah membebaskan orang-orang dari api neraka pada setiap malam Ramadhan.” (HR. At-Tirmizi, Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah).
Ketujuh, pada bulan Ramadhan terdapat malam lailatul qadar. Keutamaan beribadah pada malam lailatul qadar itu pahalanya lebih baik dari seribu bulan atau 83 tahun. Allah Swt berfirman: “Malam lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan.” (Al-Qadr: 3).
Malam lailatul qadar itu Allah Swt sediakan di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits yang shahih. Karena itu, kita sangat digalakkan beri’tikaf pada hari-hari sepuluh terakhir mengikuti sunnah Rasulullah Saw.
Begitu banyak keutamaan dan kelebihan yang dimiliki Ramadhan sehingga Rasulullah saw memberi gelar dengan sebutan sayyid asy-syuhuur (penghulu segala bulan).
Berbagai keutamaan Ramadhan tersebut tidak diberikan Allah Swt untuk orang yang sibuk mengisi hari-hari Ramadhan dengan tontonan televisi yang tidak ada manfaat, bahkan menghilangkan pahala puasa seperti sinetron, film, musik dan lagu yang mempertontonkan aurat dan menimbulkan syahwat. Tidak pula diperuntukkan untuk orang yang sibuk dengan permainan kartu, batu, catur, dan sebagainya. Keutamaan-keutamaan tersebut hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang berpuasa dan mengisi hari-hari Ramadhan dengan berbagai aktivitas ibadah seperti shalat sunnat, shalat dhuha, rawatib, tahajjud, dan lainnya.
Sudah sepatutnya berbagai keutamaan Ramadhan tersebut memberi motivasi dan semangat bagi kita untuk memperbanyak beribadah dan meningkatkan keimanan kita agar menjadi orang bertakwa (muttaqin). Sangat disayangkan bila Ramadhan yang memiliki banyak keutamaan berlalu meninggalkan kita begitu saja, tanpa ada usaha maksimal dari kita untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita.
Jadikanlah Ramadhan kali ini terbaik sepanjang umur kita. Seolah-olah ini Ramadhan terakhir. Semoga kita dapat meraih berbagai keutamaannya dan menjadi orang yang bertakwa. Amin..!