Namun, sejumlah laporan tak resmi menyebut korban lebih dari 300.
Setidaknya, jumlah korban tewas diprediksi mencapai 1.000 orang.
Bagaimana tragedi ini bermula?
Demonstrasi besar yang dilakukan mahasiswa terjadi sejak Sekretaris Jenderal Partai Komunis, Hu Yaobang, meninggal dunia pada 15 April 1989.
Di partai, Hu Yaobang dikenal sebagai tokoh reformis dan membuka diri terhadap demokrasi.
Untuk mengenang kematian Hu Yaobang, 100.000 mahasiswa berkumpul di Lapangan Tiananmen.
Mereka menyuarakan ketidakpuasan kepada Pemerintah China yang otoriter.
Baca: Premium dan Solar Kosong, Hanya Ada Pertamax di Aceh Selatan
Selain itu, mereka juga curiga dengan kematian Hu Yaobang.
Pada 22 April, digelar upacara peringatan resmi untuk mengenang Hu Yaobang yang diadakan di Balai Agung Rakyat di Lapangan Tiananmen.
Perwakilan mahasiswa turut datang sambil membawa petisi ke tangga Balai Agung Rayat.
Para mahasiswa ini menuntut untuk bertemu dengan Perdana Menteri Li Peng dan meminta kejelasan atas kematian Hu Yaobang yang dianggap misterius.
Namun, Pemerintah China menolak pertemuan itu.
Hal ini memicu aksi demonstrasi besar yang dilakukan mahasiswa dari berbagai universitas di seluruh China.
Mereka mulai menyuarakan reformasi.
Menguasai Lapangan Tiananmen