Kabut pekat melanda warga di Lembang, Bandung Barat, saat Gunung Tangkuban Parahu meletus pada hari Jumat (26/7/2019).
Sejumlah warga di lokasi yang berjarak kurang lebih 4 kilometer dari Gunung Tangkuban Parahu itu, mengaku kabut sangat terasa pekat.
Salah satu warga, Dewiyatini, menjelaskan, kabut pekat itu muncul sekitar pukul 16.30 WIB.
"Tadi pulang ke rumah (di Lembang) jam setengah lima, itu selama delapan tahun tinggal di sini (Lembang) baru kali ini merasakan kabut yang pekat banget," kata Dewiyatini saat dihubungi melalui telepon pada Jumat sore.
Seperti dilansir dari Antara, Dewiyatini menceritkan, banyak kendaraan yang kacanya tertutup pasir atau abu.
"Kalau tadi pas di jalan mobil yang arah ke bawah dari Tangkuban Parahu mau ke Bandung itu semuanya rata-rata kaca depannya penuh pasir atau abu," katanya.
Menurut Dewiyantini, saat kabut pekat melanda, tampak sejumlah warga tetap tenang.
"Alhamdulillah warga tidak terlalu panik, tetap tenang, cuma memang kabutnya pekat sekali tadi yang saya rasakan. Kebetulan kalau dari rumah masih terhalang oleh Gunung Putri, tapi kata tetangga saat erupsi terlihat jelas kepulannya," kata dia.
Seperti diketahui, Gunung Tangkuban Parahu (Kawah Ratu) meletus dan memuntahkan abu vulkanik dengan tinggi kolom abu lebih kurang 200 meter dari atas puncak atau lebih kurang 2.284 meter di atas permukaan laut pada Jumat pukul 15.48 WIB.
Menurut hasil pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari Pos Pengamatan Gunungapi Tangkuban Parahu, kolom abu tebal dan berwarna kelabu itu condong ke arah timur laut dan selatan.
Baca: Gunung Tangkuban Parahu Erupsi, Situasi Berbahaya, PVMBG Rekomendasi 2 Hal Penting
Baca: Penangkar Benih Aceh Utara Merasa Dirugikan dengan Peredaran Benih IF8 di Masyarakat, Ini Alasannya
Warga Bandung Barat dan Subang Terdampak
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Supriyatno mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan upaya evakuasi warga yang tinggal di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, Jawa Barat.
"Jadi evakuasi masih bersifat lokal, nanti akan kami koordinasikan dengan BPBD Kabupaten Bandung Barat dan Subang, ya kan wilayahnya ada dua itu," ujar Supriyatno saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/7/2019).
Ia mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pemetaan dan menentukan lokasi-lokasi yang tepat untuk mengevakuasi warga.
"Kami sedang melakukan kaji cepat untuk menentukan langkah selanjutnya, akan kami laporkan secepatnya," ujarnya.