Aidi mengatakan, selain untuk mengakkan hukum, keberadaan TNI untuk memastikan proyak pembangunan infrastruktur tetap berlanjut.
Baca: Pernah Dibawakan Bareng Yuni Shara, Kini Raffi Ahmad Ajak Nagita Nyanyikan Lagu ‘50 Tahun Lagi’
Baca: Usai Keluar dari Polda Aceh, Tgk Munirwan Bertolak ke Nisam untuk Melepas Sang Ibu Berangkat Haji
“Kemarin ada anggota kami tertembak, itu risiko prajurit. Jadi itu tidak akan menyurutkan tekat kami untuk melanjutkan pembangunan yang ada di sana," kata Aidi.
Di samping itu, TNI juga membongkar dugaan sumber senjata yang dipakai oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Ini Beberapa Dugaan Sumber Senjata Kelompok Separatis Papua', Aidi menyebut sumber senjata dan amunisi yang dimiliki KKB Papua berasal dari berbagai sumber.
Menurut Aidi, beberapa bulan lalu berhasil ditangkap warga Polandia di Wamena yang sedang bertransaksi amunisi dengan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Barang bukti yang berhasil diamakan saat itu berupa ratusan amusi.
Namun, diduga sudah banyak yang lolos, sebelum ditangkap.
"Kemungkinan sudah lolos ribuan butir yang lain sebelum tertangkap," kata Aidi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/7/2019).
PENDAM 17 CENDERAWASIH - Amunisi yang berhasil diamankan aparat TNI belum lama ini. (IRSUL PANCA ADITRA)
Selain itu, garis perbatasan negara yang sangat luas dan garis pantai Papua yang demikian panjang dan tidak mungkin bisa dijaga selama 24 jam, dinilai memungkinkan menjadi peluang pasokan amunisi dari luar.
Menurut Aidi, pasca kerusuhan Ambon dan Poso juga menjadi salah satu faktor tersebarnya senjata dan amunisi ke KKB Papua.
Sebab, dari tangan perusuh di lokasi tersebut, belum semuanya berhasil ditarik kembali ke negara.
"Kemungkinan sebagian besar disusupkan masuk ke Papua," tutur Aidi.
Tak hanya itu, terjadinya konflik di beberapa negara tetangga seperti Filipina juga menjadi peluang sumber pasokon amunisi dan senjata masuk ke Papua.
Selain itu, dalam beberapa kali penyerangan Pos TNI-Polri, anggota kelompok separatis berhasil merampas senjata dan amunisi dari tangan aparat keamanan.