Laporan Nur Nihayati | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Pemerintah Kabupaten Pidie diminta tegas menertikan rumah makan atau restoran pemakai gas elpiji melon ukuran 3 Kg.
Sebab bahan bakar itu untuk subsidi membantu warga ekonomi rendah.
"Ada beberapa restoran kita temukan menggunakan elpiji 3 Kg padahal itu bukan hak mereka, " kata Isa Alima, Anggota DPRK Pidie, Selasa (13/8).
Dia mengaku jika tidak tertibkan maka sering terjadi kelangkaan bagi mereka yang berhak.
Menjelang Hari Raya Idul Adha permintaan gas melon ini tinggi bahkan terjadi kelangkaan karena membutuhkan cukup untuk kebutuhan memasak persiapan hari raya.
Baca: Elpiji Melon Kembali Langka di Galus
Baca: ‘Penyelundupan’ Elpiji Melon Digagalkan
Baca: Elpiji Melon Dijual di Atas HET
Harga tebus gas 3 Kg berkisar Rp 23.000 hingga Rp 26.0000/tabung.
Tergantung jarak rumah pelanggan diantar gas itu.
Makin jauh rumah harga gasl elpiji makin mahal.
Untuk itu, pemerintah setempat diminta tegas dalam menertibkan pengusaha restoran masih memakai gas 3 Kg.
Hal ini guna mencegah kelangkaan di tingkat masyarakat lainnya.
Sementara itu beberapa gampong dipantau ketersediaan gas elpiji 3 Kg bervariasi.
Ada yang memiliki stok, ada pula yang kosong karena habis.
Harga jualnya juga seperti tersebut di atas. (*)