Laporan Fikar W Eda I Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Terenyuh dengan kisah Putri Dewi Nilaratih, siswa SMP kelas 2 di Peureulak Aceh Timur, yang sakit perut di sekolah karena tak ada beras, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengudang Putri dan kedua orang tuanya ke Jakarta.
Menteri Amran Sulaiman menerima Putri, Suparno ayahnya dan ibundanya, Mariani secara khusus di ruang kerja menteri di Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (13/8/2019).
Baca: VIRAL - Mengeluh Sakit Perut Karena tak Sarapan, Keluarga Putri Mengaku Kehabisan Beras
Kedatangan keluarga tidak mampu itu didampingi Kepala Dinas Pertanian Aceh A Hanan, SP MM bersama Kabag Pengadaan Pangan Mukhlis, serta Hotriadi, Petugas Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Aceh Timur.
Menteri lalu memberikan bantuan sebuah traktor dua roda, seekor sapi bunting dan sejumlah uang yang diterima langsung oleh Suparno dan Putri Dewi Nilaratih.
Menteri Andi Amran Sulaiman mengaku membaca kisah Putri saat sedang berada di kampung merayakan lebaran Idul Adha. Menteri Amran menceritakan bahwa dirinya juga orang susah dari kampung.
Dulu ia adalah buruh pemecah batu dan hidup kekurangan.
"Saya langsung kontak Sekjen untuk mencari tahu Putri dan keluarganya. Dan saya undang ke Jakarta. Tidak boleh ada anak bangsa yang susah dan kelaparan sekarang ini," tukas Menteri Andi Amran.
Menteri menyerahkan "engkol traktor" dan dokumen seekor sapi kepada Suparno.
Sementara amplop berisi sejumlah uang diserahkan kepada Putri Dewi Nilaratih.
Menteri memesankan silakan sewakan traktor tersebut dan pelihara sapi bunting, dan hasilnya gunakan untuk menghidupu keluarga.
"Insya Allah dari sewa traktor bisa memperoleh penghasilan 10 juta per bulan dengan harga sewa 600 ribu per hektare," pesan menteri.
Sebelumnya viral di medsos, berita Putri Dewi Nilaratih (14), siswi SLTP 4 Peureulak, Aceh Timur yang terpaksa dibawa pulang ke rumahnya saat jam belajar, akibat ia mengeluh sakit perut karena tak sarapan pagi.
Saat ditanya gurunya kenapa wajahnya lesu dan pucat, dengan sedih Putri menceritakan kalau dia tidak sarapan saat pergi ke sekolah.
Kemudian gurunya, Nurul Fadilah (27), menyarankan agar Putri lebih dulu sarapan sebelum pergi ke sekolah.