Berita Aceh Barat Daya

Pencurian Hand Traktor di Abdya Mengganas, Ini Jumlah Alsintan Berhasil Disikat Maling

Penulis: Zainun Yusuf
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, didampingi Bupati Abdya, Akmal Ibrahim, menyerahkan bantuan 16 unit hand traktor kepada kelompok tani di sembilan kecamatan usai melakukan pencanangan tanam serentak MT Gadu 2019 Kabupaten Abdya, dipusatkan di Desa Blang Dalam, Susoh, Minggu (14/7). Target luas tanam 10.289 ha tersebar di sembilan kecamatan sejak Babahrot sampai Lembah Sabil. SERAMBI/ZAINUN YUSUF

Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Aksi pencurian alat mesin pertanian (alsintan), terutama jenis traktor tangan (hand traktor), milik pribadi dan kelompok tani atau mesin bantuan pemerintah di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), dilaporkan semakin mengganas.   

Aksi pencurian di lima desa wilayah Kecamatan Kuala Batee dan Babahrot, saja tidak kurang 13 unit hand traktor hilang disikat maling.

“Jumlah itu yang sempat kami data. Kalau data pihak keujruen, jumlah traktor tangan yang hilang karena dicuri jauh lebih banyak lagi,” kata Syamsuwir, warga Desa Krueng Pantoe, Kuala Batee kepada Serambinews.com, Selasa (20/8/2019).

Hand traktor dikalangan petani disebut mesin heng yang hilang mencapai 13 unit terjadi di kawasan Desa Geulanggang Gajah, Kuta Bahagia (Jeumpa), Blang Makmur, dan Krueng Pantoe, Kecamatan Kuala Batee serta Desa Alue Peunawa, Kecamatan Babahrot.

Baca: Ibu Muda di Abdya Dihipnotis, Dihampiri Wanita Bercadar, Uang Rp 15 Juta dan Emas 4 Mayam Melayang

 Traktor tangan yang dibawa kabur pencuri itu merupakan milik pribadi petani dan milik kelompok tani (bantuan pemerintah) merek Yanmar, Kubota dan Dompeng.

Terbanyak terjadi di Desa Geulanggang, yaitu milik Said Ishak, M Nasir Perabot, Syarifuddin, Buni, Alimin, M Amin dan Mesin Pompa Air milik Kelompok Tani Geulanggang Gajah.

Selanjutnya hand traktor Sudirman dan Main di Desa Kuta Bahagia (Jeumpa), Musliadi di Desa Blang Makmur, Syamsuir di Desa Krueng Pantoe, Kecamatan Kuala Batee.

Lalu, milik Bahagia dan Bangsawan di Desa Alue Peunawa, Kecamatan  Babahrot.

“13 hand traktor tersebut hilang di areal sawah dan di tempat penyimpanan selama kurun waktu sekitar satu tahun terakhir,” kata Syamsuwir.

Baca: Pria Bersebo yang Rampok Pedagang Sayur Keliling Lukai Korban, Diduga Gunakan Ini

Kasus terakhir menimpa hand tarktor milik pribadi M Nasir Perabot, Desa Geulang Gajah, hilang, Sabtu (11/8/2019) lalu atau bertepatan pada hari meugang Idul Adha 1440 H/2019 M.

Aksi pencurian alsintan yang belum terungkap itu dikatakan sangat meresahkan petani anggota kelompok.

Sebab, saat ini sudah memasuki kegiatan garap lahan sawah Musim Tanam (MT) Gadu 2019.

Sementara hand traktor sudah banyak hilang sehingga kegiatan pengolahan sawah terkendala dengan berkurang traktor tangan pada kelompok tani atau milik orang lain yang dapat disewakan.      

Untuk menggarap lahan sawah anggota kelompok tani harus mengupah kepada traktor tangan pihak lain.

Halaman
12

Berita Terkini