BANDA ACEH - Hujan kartu mewarnai duel keras menjurus kasar antara tuan rumah Perserang Serang menghadapi Persiraja di Stadion Maulana Yusuf, petang kemarin. Dalam tarung lanjutan Liga 2 musim 2019 pekan ke-14 itu, Persiraja takluk 0-1.
Enam usia perlagaan bergulir, dua kartu merah langsung diberikan sang pengadil. Center-bek Persiraja, M Andika Kurniawan dengan striker tuan rumah, Agung Suprianto terlibat perkelahian. Insiden tersebut langsung membuat kedua kubu juga ikut saling dorong-mendorong.
Setelah berkonsultasi dengan asisten wasit, sang pengadil tanpa ampun menghukum Andika dan Agung dengan kartu merah. Ternyata, keributan kembali. Saat kedua pemain berjalan menuju ruang ganti, keduanya lagi-lagi ribut.
Seakan belum tuntas, perkelahian kembali melanda pada menit 55 di tengah lapangan. Kali ini, dua pemain berposisi sebagai gelandang saling sikut-sikutan. Bintang anyar Persiraja, Tegar Hening Pangestu terlibat cekcok dengan pemain Perserang, M Hambali.
Menyusul aksi itu, kedua kubu lagi-lagi terlibat tawuran. Tak mau ambil resiko, wasit kembali mengeluarkan kartu merah. Tegar Hening Pangestu dan M Hambali langsung diusir dari lapangan karena dinilai sebagai biang keributan. Dengan demikian, kedua tim sama-sama kehilangan dua pemain inti.
Delapan menit menjelang laga bubaran, kubu Persiraja kembali menerima keputusan wasit. Kartu merah ketiga diterima oleh sang kapten, Ferry Komul setelah dia melakukan pelanggaran keras terhadap pemain tuan rumah. Hanya saja, sebelumnya Ferry Komul sudah akumulasi kartu.
Kecuali hujan kartu merah, wasit juga memberikan kartu kuning buat pemain tuan rumah, Suandi. Sementara di kubu Persiraja dialami Agus Suhendra, Ikhwani Hasanuddin, dan Irvan Mofu Musi. Tak ayal, dalam duel melawan Cilegon United pada Jumat (6/9), Lantak Laju tanpa tiga pemain pilarnya.
Satu-satunya gol kemenangan tuan rumah dilesatkan Didit Ariyanto di menit akhir babak pertama. Wasit asal DKI Jakarta, Gideon F Dapaherang menilai Ikhwani Hasanuddin menjatuhkan pemain Perserang dalam kotak penalti. Padahal, kejadian itu terjadi di luar kotak terlarang.
Meski mendapat protes keras dari pemain Persiraja, wasit tetap kukuh dengan keputusan itu. Akhirnya, Didit Ariyanto sukses mengelabui kiper Persiraja, Wahyudi dengan tendangan kaki kiri akurat. Hingga laga berakhir, tuan rumah menang 1-0.
Hanya saja, selepas pertandingan tuntas, pendukung tuan rumah menyerbu ruang ganti pemain Persiraja. Melihat kondisi tak menguntungkan itu, pelatih Persiraja, Hendri Susilo mencoba menghalau para fans Perserang. Ternyata, mereka malah memukul dirinya dari arah belakang.
“Seusai pertandingan, tak ada insiden apa-apa. Bahkan, saya datang ke bench pemain tuan rumah untuk mengucapkan selamat atas kemenangan kepada pelatih, dan manajer Perserang,” ungkap pelatih Persiraja, Hendri Susilo, tadi malam.
Kecuali mendapat perlakukan tak sportif di lapangan dan dalam stadion, Mukhlis Nakata dkk kembali harus menerima perlakukan tak mengenakan dari suporter tuan rumah. Bus yang membawa mereka pulang ke penginapan dilempar.
Akibat, lemparan batu dan benda keras membuat kaca bus yang ditumpangi mereka pecah. Beruntung, tak menimbulkan korban. Karena saat itu, semua pemain Persiraja merunduk di kursi menghindari lemparan suporter tuan rumah.
Menyusul insiden itu, pelatih Persiraja, Hendri Susilo mengaku ada keanehan dalam pengamanan. Padahal, dia menyaksikan selama pertandingan banyak petugas keamanan, namun mereka tak tahu siapa yang harus dijaga. Sementara suporter terus melempari mereka sejak laga usai.(ran)