Digitalisasi

‎Biaya Map Menguras Anggaran Rp 360 Juta, Disdukcapil Aceh Tamiang Berbenah Menuju Digitalisasi

Penulis: Rahmad Wiguna
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kadisdukcapil Aceh Tamiang Sepriyanto (kiri) menyampaikan gagasannya di hadapan pimpinan kolektif DPRK Aceh Tamiang tentang arsip digital, Rabu (4/9/2019).

Laporan Rahmad Wiguna I Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Kadisdukcapil Aceh Tamiang Sepriyanto mengaku masih banyak sektor yang perlu dibenahi agar pelayanan terhadap masyarakat semakin maksimal.

Di hadapan tiga unsur pimpinan DPRK Aceh Tamiang saat melakukan inspeksi mendadak, Rabu (4/9/2019), Sepriyanto mengungkapkan kendala terbesar yang dihadapi saat ini mengenai pengarsipan.

Disebutnya setiap hari berkas yang harus ditandatangani sudah mencapai 200 lembar. Jumlah ini kata dia membutuhkan anggaran yang cukup besar.

"Asumsi kita kalau per hari ada 200 arsip, maka setahun butuh biaya untuk kelengkapan arsip, seperti map membutuhkan anggaran Rp 360 juta," jelas Sepriyanto.

Diungkapnya anggaran ini berpotensi membengkan karena seiring waktu jumlah arsip yang diproses dipastikan juga bertambah.

"Persoalannya bukan hanya menguras anggaran, tapi juga waktu dan tempat. Butuh ruangan khusus untuk menyimpan arsip," ujarnya.

Sepriyanto memaparkan sedang menyusun konsep arsip digital untuk mengatasi persoalan ini.

Digitalisasi yang ditargetkan sudah bisa digunakan pada tahun depan dinilainya memiliki beberapa keuntungan.

"Tentunya biaya lebih hemat, tidak terkuras. Pencarian data juga lebih cepat, termasuk tidak butuh ruangan khusus," bebernya.

Dalam kesempatan itu, Sepriyanto juga menyampaikan keluhan kondisi instalasi listrik yang masih semrawut.

Dia berharap DPRK bisa membantu persoalan ini, karena cukup mengganggu pekerjaan.

"Aliran listrik sering padam, kita khawatir terjadi kebakaran bila tidak dibenahi," tukasnya.

Diketahui Pimpinan kolektif DPRK Aceh Tamiang menginspeksi mendadak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Aceh Tamiang, Rabu (4/9/2019).

Unsur pimpinan yang terdiri dari Ketua DPRK Aceh Tamiang Fadlon beserta dua Wakil Ketua DPRK Juanda dan Nora Idah Nita langsung menuju loket pelayanan di lantai satu sebelum akhirnya berdialog di ruang Kadisdukcapil Sepriyanto di lantai dua.

Dalam pertemuan itu ketiga pimpinan dewan tidak hanya menanyakan perubahan dan hambatan yang dihadapi Disdukcapil dalam memberikan pelayanan tapi juga memberikan masukan.

"Kami ingin memastikan apakah pelayanan di sini sudah lebih baik seperti yang diperbincangkan orang-orang," kata Nora.(*)

Berita Terkini