Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Pemkab Aceh Tamiang menaruh perhatian khusus dalam menangani mualaf melalui pembinaan yang dilakukan secara rutin.
Perhatian khusus ini tidak terlepas dari kecenderungan meningkatnya jumlah mualaf setiap tahun.
"Harus ada pelatihan dan bimbingan supaya mereka tidak melenceng dalam melaksanakan ibadah," kata Asisten Administrasi Umum Setdakab Aceh Tamiang Adi Dharma, Rabu (4/9/2019).
Adi menjelaskan setiap tahun jumlah mualaf di Aceh Tamiang cenderung bertambah. Saat ini ada dua organisasi yang menaungi mualaf, Forum Mualaf Aceh Tamiang (Formula) dan Persatuan Mualaf Aceh Sejahtera (Pemas).
"Laporan dari dua organisasi ini saja sudah ada 110 mualaf. Ini belum termasuk mualaf yang di luar organisasi itu," lanjut dia.
Dijelaskannya pula, pembinaan mualaf ini sangat penting dan menjadi tanggung jawab bersama.
Baca: Ramah Anak, Dua Polisi Gandapura Ini Siaga Bantu Murid Menyeberang Jalan
Baca: Sosok Bupati Muara Enim Ahmad Yani yang Terjaring OTT KPK, Ternyata Anak Seorang Hakim
Baca: BREAKING NEWS - Dekan Fakultas Psikologi Mengundurkan Diri, Mahasiswa UIN Ar-Raniry Geruduk Rektorat
Dalam hal ini pemerintah berkewajiban memberi pembinaan terkait pelaksanaan ibadah sesuai ajaran yang benar.
Kadis Syariat Islam Aceh Tamiang, Samsul Rizal menambahkan, pembinaan terhadap mualaf sudah menjadi agenda rutin pihaknya dengan melibatkan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU).
"Kebetulan hari ini kami sedang melakukan pembinaan akidah dan ibadah bagi mualaf," ujar Samsul.
Pembinaan ini diikuti 30 mualaf dan dipusatkan di aula SMIP Kualasimpang, Rabu (4/9/2019).
Dijelaskannya, pembinaan dilakukan terkait materi pelaksanaan ibadah yang disampaikan narasumber dari MPU.
"Kita berharap agar saudara-saudara kita ini bisa melaksanakan ibadah dengan baik dan memahami Islam secara kaffah," kata Samsul didamping kabid SDSI said Anwar.
Peserta sendiri cukup antusias dan menilai pembinaan memang mereka butuhkan. Sejauh ini mereka membutuhkan tuntutan pelaksanaan shalat.
"Biar nantinya bisa juga mengajarkan anak,"ujar peserta wanit yang mengaku berasal dari Sumatera Utara. (*)