5 Fakta Kapolri dan Panglima TNI Berkantor di Jayapura, Kirim 8.000 Personel Gabungan ke Papua

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan dengan elemen masyarakat Papua di Kota Jayapura, Selasa (27/08/2019) malam. Kapolri mengajak masyarakat untuk menjaga situasi keamanan di Papua serta jangan terpengaruh hoaks.(KOMPAS.com/DHIAS SUWANDI)

“Kami setting pasukan itu dititik-titik yang kami anggap perlu diamankan, seperti obyek vital, sentra sentra ekonomi kemudian pusat-pusat masyarakat yang mungkin berpotensi konflik dipertebal,” jelasnya.

3. Akan dilakukan evaluasi

Personel Brimob berjaga di sekitar Asrama Mahasiswa Nayak Abepura di Kota Jayapura, Papua, Minggu (1/9/2019). Pengamanan di asrama tersebut bertujuan untuk menghindari bentrokan antar kelompok warga yang sempat terjadi pada Minggu (1/9/2019) dini hari.(ANTARA FOTO/ZABUR KARURU)

Ditambahkan Tito, penempatan personel masih akan di evaluasi, sesuai dengan kebutuhan.

“Nanti kami bersama Panglima akan lakukan evaluasi. Lalu Kapolda dan Pangdam akan menjelaskan setting pasukannya dan kita lakukan koreksi ramai-ramai, agar kita tau di mana yang masih kurang pengamanan,” tandasnya.

“Pasukan ini bukan kita simpan di markas. Tapi untuk digelar ke sejumlah lokasi".

"Tujuannya juga untuk memberikan efek kejut, sekaligus menyampaikan kepada masyarakat, bahwa negara hadir ditengah-tengah mereka,” sambung Tito yang pernah bertugas sebagai Kapolda Papua.

 4. Kehilangan kepercayaan publik

Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kanan) dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberikan keterangan seusai menggelar pertemuan tertutup di Mapolda Papua, Jayapura, Papua, Selasa (27/8/2019). Kapolri mengajak masyarakat untuk menjaga situasi keamanan di Papua serta jangan terpengaruh hoaks.(ANTARA FOTO/GUSTI TANATI)

Kapolri mengatakan, aksi unjuk rasa berujung anarkistis beberapa waktu lalu di beberapa tempat di Papua, sempat membuat kepercayaan publik terhadap efektifitas keamanan berkurang/negara terkesan tak hadir saat untuk rasa berujung huru-hara.

"Nah, ini yang menjadi tugas kita sekarang, yang harus kita bangkitkan yakni semangat dan kepercayaan publik, bahwa keamanan dijamin oleh negara, itu yang paling penting dulu,” katanya.

Tito menegaskan, masyarakat harus kembali percaya bahwa situasi sudah dijamin keamanannya oleh aparat TNI dan Polri.

“Kemudian masyarakat merasa sudah nyaman. Lalu pemerintah hadir melalui pemda mendekati masyarakat dan kemudian melakukan dialog-dialog yang menyejukkan,” katanya.

5. Cek kesiapan pasukan Panglima TNI

Kapolri Tito Karnavian, Jendral TNI, Jendral Hadi Tjahjanto di damping Walikota Jayapura, Benhur Tommi Mano bersama Bupati Jayapura memberkkan keterangan pers di Sentani, Jayapura, Rabu (4/9/2019).(KOMPAS.com/ JOHN ROY PURBA) 

Tito mengunkapkan, kehadirannya bersama Panglima TNI di Jayapura untuk mengecek langsung penempatan pasukan apakah sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

“Tugas kami dan panglima datang ke sini adalah untuk mengecek setting-setting pasukan itu, keberadaan pasukan di sini betul-betul efektif atau belum,” paparnya.

Ia menambahkan, apabila melihat pasukan sepeda motor kurang, nanti polri akan turunkan.

Halaman
123

Berita Terkini