Berita Aceh Utara

Begini Pengakuan Pimpinan Dayah Soal Angin Puting Beliung di Aceh Utara

Penulis: Jafaruddin
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muspika Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara sedang mendata bangunan yang rusak setelah diterjang angin puting beliung

Laporan Jafaruddin | Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Santri di Dayah Nurul Yaqin di Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara yang hendak dan sedang melaksanakan shalat magrib pada Rabu (4/9/2019) tiba-tiba ketakutan ketika mendengar deru angin kencang yang tak biasanya.

Apalagi saat itu listrik juga padam akibat tiang listrik roboh tertimpa pohon.

Ekses angin kencang tersebut puluhan bangunan dalam di delapan desa di empat kecamatan Kabupaten Aceh Utara, termasuk bilik santri di dayah tersebut.  

Namun, kini, jumlah kerusakan rumah tersebut dalam pendataan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara.

Baca: Polres Aceh Timur Tilang 200 Pelanggar Selama 8 Hari Operasi Patuh Rencong, Knalpot Brong Dipotong

Kejadian hampir serupa juga terjadi sebelumnya di Aceh Utara.

“Saat itu jamaah setelah melaksanakan shalat magrib kemudian melanjutkan berzikir.

Tiba-tiba angin kencang, dan saat itu lampu padam, sehingga jamaah yang sedang duduk berzikir terhenti,” ujar Pimpinan Dayah Nurul Yaqin Desa Ulee Rubek Barat Kecamatan Seunuddon Tgk Zulfikar kepada Serambinews.com, Kamis (5/9/2019).

Baca: PSBL Langsa Geser Persidi Aceh Timur di Puncak Klasemen Sementara Liga 3

Selain zikir terhenti karena lantai balai pengajian terkena tempias dari angin kencang dan hujan.

“Santri juga trauma dengan kejadian tersebut, karena belum pernah terjadi seperti itu sebelumnya di kawasan kami.

Namun, karena lampu padam sehingga mereka tak sempat melihat bagaimana pohon bergoyang dihempas angin kencang,” ujar Tgk Zulfikar.

Setelah angin dan hujan reda, para santri melihat atap seng dari milik mereka sudah berserakan di samping dayah, sehingga para santri menjadi trauma.

Baca: Hambali Kumandangkan Azan di Tengah Kobaran Api Sebelum Maut Menjemputnya

Sehingga setelah kejadian tersebut tak dapat dilanjutkan karena selain padam lampu.

Kemudian balai pengajian juga basah akibat tempias dari hujan dan angin kencang.

Pengajian baru dapat dilanjutkan pada subuhnya.

“Santri yang tak bisa tidur dalam biliknya, semalam dan nanti malam tidur di rumah, sambil menunggu proses perbaikan,” ujar Pimpinan Dayah Nurul Yaqin.(*)  

Baca: Angin Puting Beliung Terjang Kawasan Pesisir Aceh Utara, Ini Jumah Rumah yang Rusak

Berita Terkini