Rusuh di Papua

TERBARU Pasca Rusuh di Papua, Veronica Koman Diburu Interpol hingga Tanggapan Prabowo Subianto

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasca-kerusuhan di Papua, Veronica Koman diburu interpol hingga Prabowo Subianto beri tanggapan.

"Dia disangkakan pasal 160 KUHP serta undang-undang ITE tentang penyebaran informasi bermuatan SARA," lanjut dia.

Baca: Aulia Reka Ulang Proses Menghabisi Suami dan Anak Tiri, Dieksekusi Usai Berhubungan Intim

Baca: Genap 18 Tahun Lalu, Rektor Unsyiah Prof Dayan Dawood Meninggal Ditembak, Begini Kronologisnya

2. Ada kelompok terafiliasi ISIS di Papua

Dari kiri, Menkominfo Rudiantara, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengikuti rapat kerja gabungan bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2019). Rapat kerja tersebut membahas perkembangan penanganan situasi keamanan di Papua dan Papua Barat. Warta Kota/Henry Lopulalan (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu menyebutkan ada kelompok terafiliasi dengan ISIS di papua.

Hal itu disampaikan Ryamizard dalam rapat bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (5/9/2019).

"Sebagai catatan, terdapat kelompok lain yang berafiliasi dengan ISIS telah menyerukan jihad di tanah Papua," ujar Ryamizard, seperti dilansir Kompas.com.

Bukan hanya ISIS, ada tiga kelompok terindikasi berada di belakang pemberontak Papua.

Yakni kelompok pemberontak bersenjata, kelompok pemberontak politik, dan kelompok klandestin atau rahasia.

"Perlu kami jelaskan kelompok di Papua ini ada tiga kelompok, yaitu kelompok pemberontak bersenjata, kelompok pemberontak politik dan kelompok pemberontak klandestin," jelas dia.

Ryamizard pun mengatakan TNI dan Polri harus selalu siap bersinergi untuk mempertahankan NKRI serta bijak menghadapi kelompok-kelompok tersebut.

Baca: 3 Fakta Sosok Veronika Koman Tersangka Kerusuhan Papua, Pernah Tersadung Kasus Hina Presiden

3. Deklarasi damai

Sebanyak 34 komponen masyarakat bersama Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) dan Ketua DPR Papua menandatangani deklarasi damai pascakerusuhan di Jayapura di depan Panglima TNI, Kapolri, dan Gubernur Papua.

Dikutip dari Kompas.com, penandatanganan deklarasi damai yang diinisiasi TNI dan Polri ini berlangsung di Swiss-Bel Hotel Jayapura, Kamis (5/9/2019) malam.

"Saya berjanji kepada saudara-saudara ku, saya memberikan jaminan kepada siapapun yang hidup di tanah ini, Anda mempunyai hak yang sama," kata Gubernur Papua Lukas Enembe dalam sambutannya.

Sementara Kapolri Jenderal Tito Karnavian, menegaskan keamanan merupakan modal penting untuk pembangunan.

"Modal terpenting bagi semua komunitas untuk membangun bukanlah sumber daya alam, sumber daya manusia iya, tapi stabilitas keamanan adalah yang terpenting," kata Tito.

Halaman
1234

Berita Terkini