Berita Bireuen

Bangun 125 Jamban dengan Dana Desa, Ranto Panyang Klaim Bebas 'WC Terbang'

Penulis: Ferizal Hasan
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Kesehatan Bireuen, dr Amir Addani, menyerahkan penghargaan kepada Zahri AR, Keuchik Ranto Panyang, Kecamatan Juli, Bireuen, sebagai desa peduli kesehatan warga, Selasa (17/9/2019).

Sejak dulu warga desanya memiliki tradisi buang hajat ke sungai dan kebun kosong atau istilahnya 'WC terbang'.  Namun sejak dua tahun ini, tradisi 'WC terbang' itu sudah ditinggalkan oleh warganya. 

Laporan Ferizal Hasan I Bireuen 

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Menjaga kesehatan adalah hal utama yang harus dijaga oleh setiap manusia.

Seperti yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Ranto Panyang, Kecamatan Juli, Bireuen, Aceh. 

Desa yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Simpo itu atau arah timur lintas Nasional Bireuen-Takengon, Km 18 itu, kini bebas dari WC terbang. 

Keuchik Ranto Panyang, Zahri AR, kepada Serambinews.com, Selasa (17/9/2019) mengatakan, desanya terdapat sebanyak 176 Kepala Keluarga (KK), dengan jumlah penduduk mencapai 900 jiwa lebih.

Baca: Gua yang Dibangun Masa Kerja Paksa Penjajahan Jepang Kini Jadi Lokasi Wisata Favorit di Lhokseumawe

Sejak dulu warga desanya memiliki tradisi buang hajat ke sungai dan kebun kosong atau istilahnya 'WC terbang'. 

Namun sejak dua tahun ini, tradisi 'WC terbang' itu sudah ditinggalkan oleh warganya. 

Betapa tidak, mulai tahun 2018, dengan menggunakan dana desa, kata keuchik, pihaknya telah membangun sebanyak 125 jamban (WC) untuk warga desanya.

"Kalau dulu warga kami memiliki tradisi buang hajat ke sungai dan kebun kosong, kini desa kami bebas dari WC terbang, dengan dana desa, kami telah membangun 125 jamban untuk warga kami," ujar Zahri.

Baca: Diduga Hasil Illegal Logging, Polsek Juli Amankan Kayu Gelondongan

Katanya, tahun ini pihaknya juga akan kembali membangun jamban untuk beberapa rumah tangga yang belum memiliki jamban. 

"Tahun ini semua rumah warga Ranto Panyang sudah memiliki jamban sehat, sehingga masyarakat pun menjadi sehat," pungkas Zahri. (*)

Baca: Balita Ini Diberi 5 Gelas Kopi Per Hari Sejak Usia 6 Bulan karena Orangtuanya Tak Mampu Belikan Susu

Berita Terkini