"Anaknya sudah pada besar, jadi almarhum itu ngewarung di rumahnya," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (31/5/2018).
Warga setempat pun dibuat heran saat warung milik Sadam tak kunjung buka hingga waktu menunjukkan pukul 08.00 WIB.
Padahal warung kelontong tersebut biasa sudah buka sejak pukul 06.30 WIB.
"Karena kan ada anak-anak PAUD yang sekolah jadi pagi tadi sudah buka, kemudian pada penasaran ko belum buka," tuturnya.
Tak disangka-sangka, kakek-nenek yang juga memiliki usaha kontrakan di sebelah rumahnya itu ternyata tewas yang belum diketahui secara pasti penyebabnya.
"Baru pertama kali kampung ini dibuat geger dengan kejadian ini, semuanya gak menyangka," ucapnya.
Warga lainnya, Bagas Apis (17) mengatakan bahwa tidak ada gerak gerik mencurigakan di sekitar kediaman korban sejak malam hari.
Menurutnya, kawasan kampung tersebut selalu ramai mulai dari malam hingga subuh.
"Karena kan bulan puasa, jadi banyak yang begadang juga, kebetulan saya juga lagi nongkrong sama teman-teman saya dekat kediaman almarhum Pak Sadam," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (31/5/2018).
Namun, pada waktu menunjukkan pukul 01.00 WIB dini hari, rekannya yang masih bersaudara dengan korban mendengar suara minta tolong.
Saat itu, dirinya dan rekannya langsung mencari di mana sumber teriakan itu berasal.
"Langsung ramai-ramain nyari, kayanya itu suara almarhum Bu Haryati, tapi pas dicari-cari itu tidak ada apa-apa, ga ada yang mencurigakan juga," ucapnya.
Pencarian tersebut pun dihentikan pada pukul 03.00 WIB lantaran tidak membuahkan hasil apapun.
"Yang nyari langsung pada pulang ke rumahnya masing-masing, karena kan mau sahur juga," katanya.
Pagi harinya, Bagas pun terkejut mendengar kabar bahwa Sadam dan Haryati ditemukan tewas di kediamannya. Padahal, dirinya yang pada dini hari tadi berada di sekitar kediamannya tak melihat ada kecurigaan apapun.