Sebelumnya, Plt. Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Ngakan Timur Antara menyebutkan, Hannover Messe 2020 sekaligus akan menjadi showcase untuk menunjukkan kekuatan industri Indonesia kepada komunitas manufaktur global.
Hal ini juga sekaligus pengukuhan Indonesia sebagai official partner country Hannover Messe 2020 dilaksanakan saat konferensi pers di Hannover, 2 April 2019, di sela penyelenggaraan Hannover Messe 2019.
Hal ini ditandai melalui serah terima posisi partner country dari Swedia selaku negara mitra resmi Hannover Messe 2019 kepada Indonesia, dengan disaksikan Kepala BKPM mewakili Menteri Perindustrian RI.
Baca: Ini Pengakuan Keluarga Soal Sosok Abu Razak Sejak Masih Kecil
Menurut Ngakan, partisipasi Indonesia sebagai negara mitra resmi juga sejalan dengan kampanye “Making Indonesia 4.0” yang merupakan inisiasi strategis dalam rangka revitalisasi industri nasional melalui adopsi teknologi untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4.0.
“Partisipasi Indonesia sebagai Official Partner Country pada Hannover Messe dapat dimanfaatkan untuk mendorong kerja sama di bidang teknologi industri, meningkatkan ekspor produk dan jasa industri, serta menarik investasi pada sektor industri manufaktur,” kata Ngakan dalam keterangan pers, Rabu (3/4/2019).
Lebih lanjut, posisi ini akan memperkuat pula hubungan bilateral antara Indonesia dengan Jerman.
Apalagi, Indonesia dan Jerman telah mempertahankan hubungan ekonomi selama bertahun-tahun.
Dari data Kemendag perdagangan total antara kedua negara mencapai lebih dari 6,6 miliar dollar AS pada 2018 dan dari data BKPM investasi langsung Jerman mencapai 127 juta dollar AS pada 2018.(*)
Baca: Mobil Pemadam Terguling Saat ke Lokasi Kebakaran, Rumah dan 2 Sepmor Gagal Diselamatkan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Tak Ajak Esemka di Pameran Hannover Messe, Apa Alasan Menteri Airlangga?