Sarifin yang juga mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Subulussalam menyampaikan beberapa tips untuk mencegah gangguan saluran pernapasan.
Sebelum Hujan, Kabut Asap Tebal di Subulussalam, Ini Tips Dokter
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Sebelum hujan pukul 18.30 WIB tadi, Selasa (24/9/2019), kabut asap kiriman dari Riau dan Jambi masih tebal di Subulussalam.
Masyarakat pun diimbau untuk mengikuti sejumlah langkah guna menghindari dampak akibat terpapar asap seperti gangguan saluran pernapasan.
Kepala Puskesmas Penanggalan, dr Sarifin Usman Kombih, mengaku akibat asap tebal ini mulai berdampak pada kesehatan masyarakat di Subulussalam.
Ini ditandai dengan meningkatnya pasien gangguan saluran pernapasan.
Keluhan warga seperti batu, filek dan sesak diduga kuat efek menghirup udara penuh asap.
Bahkan di praktik pribadi Sarifin, angka pasien gangguan saluran pernapasan meningkat 100 persen.
Baca: Mahasiwa Kena Gas Air Mata, Sesak Nafas dan Luka di Rawat di Masjid Al Falaah Jakarta Pusat
Terhadap kondisi ini, Sarifin yang juga mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Subulussalam menyampaikan beberapa tips untuk mencegah gangguan saluran pernapasan.
Salah satunya mengurangi aktivitas keluar rumah. Dikatakan, jika memang tidak terlalu perlu, sebaiknya mengurangi aktivitas di luar rumah.
Selain itu, Sarifin juga menyarankan agar masyarakat tidak membuka pintu rumah atau jendela bahkan bila ada ventilasi sebaiknya ditutup dengan kain basah.
Sebab, jika warga membuka pintu rumah atau jendela maka sama saja dengan berada di luar karena asap akan masuk ke ruangan.
“Kalau dibuka lebar-lebar apa bedanya di luar rumah,” kata Sarifin
Tindakan pencegahan lainnya yakni mengurangi aktivitas merokok.
Baca: Polisi Tembakkan Gas Air Mata Untuk Bubarkan Kerumunan Mahasiswa di Simpang Susun Semanggi
Sebab, udara yang terpapar asap saja sudah sangat buruk sehingga jangan sampai diperparah asap rokok.