Pupulk bersubsidi tersebut disalurkan kepada 39 kios pengecer resmi di bawah PT Pertani di enam kecamatan. Di Kecamatan Babahrot 8 kios dengan jumlah 5 ton NPK Phonska dan 1 ton SP 36.
Blangpidie 5 kios masing-masing menerima 5,6 dan 8 ton NPK Phonska, Jeumpa 5 kios menerima antara 4,5 dan 8 ton NPK Phonska.
Kuala Batee 11 kios menerima 5 sampai 6 ton NPK Phonska, Susoh 3 kios menerima 5-6 ton NPK Phonska dan Tangan-Tangan 7 kios mendapat penyaluran antara 5,6,7 dan 8 ton NPK Phonska.
Sebagai catatan bahwa kebutuhan pupuk bersubsidi di Kabupaten Abdya terdiri sembilan kecamatan disalurkan oleh dua distributor yang ditetapkan produsen pupuk.
PT Pertani (Persero) menyalurkan pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska, SP-36, ZA dan Organik ke kios pengecer resmi di enam kecamatan, yaitu Babahrot, Kuala Batee, Jeumpa, Blangpidie, Susoh dan Tangan-Tangan.
Sedangkan, untuk tiga kecamatan lainnya, Setia, Manggeng, dan Lembah Sabil ditetapkan sebagai penyalur (distributor) adalah PT Meuligoe Raya.
Penetapan kedua distributor tersebut merupakan kewenangan PT Petrokimia Gresik selaku produsen.
Kemudian, PT Meuligoe Raya juga ditetapkan sebagai distributor tunggal penyaluran pupuk bersubsidi jenis Urea, produksi PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) ke seluruh kecamatan atau sebanyak sembilan kecamatan di Abdya, mulai dari Babahrot sampai Lembah Sabil.
Alokasi Hanya Sedikit Lagi
Perwakilan PT Pertani di Abdya itu mengaku kalau alokasi pupuk bersubsidi 2019 (NPK Phonska, SP-36 dan ZA) nyaris habis.
“Setelah penyaluran kali ini, alokasi yang tersisa hanya sedikit lagi. Mudah-mudahan, di bulan Oktober mendapat tambahan alokasi dari provinsi,” katanya.
Demikian juga Perwakilan PT Meuligoe Raya di Abdya, Verry Gunawan mengaku kalau alokasi pupuk bersubsidi nyaris habis setelah penyaluran ke kios pengecer.
Dua pekan lalu disalurkan 144 ton pupuk NPK Phonska, 33 ton pupuk ZA dan 18 ton pupuk SP-36 kepada 11 kios pengecer di tiga kecamatan, Setia, Manggeng, dan Lembah Sabil.
Sedangkan pupuk subsidi jenis Urea sudah disalurkan Agustus lalu sebanmyak 140 ton kepada 51 kios pengecer di sembilan kecamatan sejak Babahrot sampai Lembah Sabil.
“Sisa alokasi NPK Phonska, SP36 dan ZA sekitar 1 sampai 2 ton per kios,” kata Verry. Alokasi pupuk Urea juga nyaris habis.
Alokasi pupuk yang nyaris habis membuat ribuan petani di Abdya khawatir tidak bisa terpenuhi kebutuhan pemakaian pupuk tanaman padi MT Gadu 2019 dengan luas areal mencapai 10.289 hektare (ha) di semebilan kecamatan sejak Babahrot sampai Lembah Sabil.(*)