Abrasi

Camat Kluet Utara : Abrasi DAS Kluet Jadi PR Anggota DPRA

Penulis: Taufik Zass
Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Camat Kluet Utara, H Zainal A SE didampingi Keude Padang, Muzakir didampingi Mukim Kuala Ba'u, T Samsuar Itam meninjau kondisi abrasi Krueng Kluet, Selasa (15/10/2019).

"Jika kondisi ini terus dibiarkan maka rumah penduduk di Keude Padang akan amblas ke sungai," ungkap Camat Zainal.

Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan

SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Camat Kluet Utara, H Zainal A SE mengantung harapan besar kepada anggota DPRA asal Dapil 9 untuk membantu memperjuangkan pembangunan tanggul pengaman tebing di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Kluet.

Pasalnya, akibat abrasi meluas puluhan rumah penduduk di Kemukiman Kuala Ba'u sudah sangat terancam keberadaannya.

"Penanganan abrasi Krueng Kluet ini tidak akan mampu ditangani dengan APBK.

Sebab DAS yang harus dibangun tanggul pengaman tebing dari batu gajah sekutar 1 Km.

Istri Plt Gubernur Aceh Launching Rumoh Gizi Gampong di Langsa, Angka Stunting Aceh Peringkat 3

Masa Penahanan Mantan Menpora Imam Nahrawi Diperpanjang, Jubir KPK: Terhitung Sejak 17 Oktober

Kodam IM Suluh Pembinaan Mental untuk Prajurit dan Persit Kodim Nagan Raya

Ini tentunya menjadi PR dan tugas anggota DPRA yang baru dilantik.  Jika kondisi ini terus dibiarkan maka rumah penduduk di Keude Padang akan amblas ke sungai," ungkap Camat Zainal.

Untuk diketahui, puluhan unit rumah warga di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Krueng Kluet saat ini sudah sangat terancam keberadaannya.

Pasalnya, abrasi yang terjadi sejak 2017 lalu ini semakin meluas dan mengancam perkampungan warga.

"Abrasi ini sudah terjadi sejak tahun 2017, dan hingga saat ini belum ada penanganan yang permanen.

Baru - baru ini ada penanganan sekitar 18 meter sedangkan yang dibutuhkan sekitar 1 Km," kata Keuchik Keude Padang, Muzakir didampingi Mukim Kuala Ba'u, T Samsuar Itam dan Camat Kluet Utara, H Zainal A, saat meninjau lokasi abrasi tersebut, Selasa (15/10/2019).

Dikatakannya, akibat abrasi yang kian meluas itu tujuh unit rumah warga di Gampong Keude Padang terpaksa dibongkat.

"Ada puluhan rumah pagi yang kondisinya juga sangat terancam. Karenanya perlu penanganan segera dari Pemerintah Provinsi," ungkap Muzakir.

Lebih lanjut Muzakir juga mengungkapkan, pasca meluasnya abrasi sungai tersebut Lapangan Bola Keude Padang sudah amblas ke sungai, demikian juga pemakaman umum terpaksa dibongkar dan di pindahkan ketempat lain.

"Dulu jarak rumah warga dengan bibir sungai sekitar 200 meter, kini hanya sekitar lima meter lagi dengan rumah warga," ungkapnya.

Keuchik Muzakir berharap kepada Pemerintah Aceh melalui Dinas terkait untuk segera turun meninjau lokasi abrasi yang sudah sangat mengancam pemukiman penduduk tersebut.

Sebab jika kondisi itu terus dibiarkan akan membawa dampak kerugian yang lebih besar untuk masyarakat dan daerah.

"Penanganannya dengan tanggul batu gajah," pungkas Keuchik Muzakir.(*)

Berita Terkini