Aceh Hebat
Istri Plt Gubernur Aceh Launching Rumoh Gizi Gampong di Langsa, Angka Stunting Aceh Peringkat 3
"Karenanya, asupan gizi dan pola hidup sehat harus diperhatikan sejak dini, demi melahirkan generasi bangsa yang unggul," ujarnya.
Penulis: Zubir | Editor: Nur Nihayati
"Karenanya, asupan gizi dan pola hidup sehat harus diperhatikan sejak dini, demi melahirkan generasi bangsa yang unggul," ujarnya.
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA -- Wakil Ketua TP PPK Aceh, Dyah Erti Idawati, Selasa (15/10/2019) melaunching Rumoh Gizi Gampong (RGG).
Pada hari itu juga dilakukan Deklarasi Gerakan Penanganan dan Pencegahan Stunting (GEUNTING), di Gampong Sungai Lueng, Kecamatan Langsa Timur.
Dyah Erti Idawati, lstri Plt Wakil Gubernur Aceh ini, mengatakan, guna menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, tentunya harus diimbangi dengan kesehatan yang baik.
"Karenanya, asupan gizi dan pola hidup sehat harus diperhatikan sejak dini, demi melahirkan generasi bangsa yang unggul," ujarnya.
• Anggota DPRA Asmidar Upayakan Agar Kantor Imigrasi di Subulussalam, Datangi Kanwil Kemenkumham Aceh
• Ratusan Nelayan di Aceh Utara tak Bisa Melaut, Ini Sebabnya
• Abdya Punya Rumah Pijat Refleksi Tuna Netra, Bupati Minta Pejabat Melakukan ‘Sedekah Jabatan’
Wakil TP PKK Aceh ini menambahkan, di zaman globalisasi saat ini SDM Indonesia dituntut harus mampu menjadi insan yang berkualitas baik.
Sehingga persaingan tidak hanya secara nasional saja, namun juga persaingan terjadi secara internasional.
Saat ini kualitas SM harus ditingkatkan, tapi di satu sisi masih banyak dari generasi kita yang mengalami masalah gizi.
Hal itu dibuktikan dari riset Kesehatan Dasar tahun 2018 yang menyebutkan, angka stunting saat ini mencapai 30,8 persen anak di Indonesia mengalami stunting.
Dari angka itu, Aceh sendiri turut menyumbang angka stunting dengan menduduki peringkat ke 3 sebagai provinsi yang banyak mengalami stunting.
Hal ini tentunya tidak patut untuk dibanggakan, namun ini harus dijadikan tolak ukur agar Aceh bisa terus membaik.
Dijelaskannya, dampak stunting, bukan hanya akan berimbas pada kondisi tubuh anak menjadi lebih pendek dari anak pada normalnya.
Tetapi menurunkan daya pikir atau tingkat intelektualitas anak, sehingga anak menjadi tidak pintar.
Hal yang turut mendorong peningkatan stunting adalah rendahnya pemahaman masyarakat tentang makanan bergizi.