Dulu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sempat menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai "Gubernur Indonesia".
Sebutan itu disampaikannya ketika berpidato dalam acara Pengukuhan Pengurus Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI).
"Yang paling berat itu, ya, Pak Anies. Bukan hanya Gubernur DKI, tetapi Gubernur Indonesia," kata Tjahjo dalam sambutan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (2/7/2018).
Tjahjo menjelaskan Anies memiliki tugas berat lantaran banyak warga yang datang ke Ibu Kota, tak hanya dari Pulau Jawa, tetapi juga daerah lain.
"Beliau enggak bisa menghalangi penduduk dari Kaltara, dari Papua, dari mana pun di Indonesia untuk masuk mencari pekerjaan di Jakarta," ujar Tjahjo.
Anies Masuki Masa Jabatan 2 Tahun Tanpa Wagub
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memasuki dua tahun masa jabatan sebagai pemimpin Ibu Kota.
Idealnya, bukan hanya Anies yang memimpin di kota yang dulunya bernama Batavia ini. Seharusnya Ia didampingi oleh seorang wakil gubernur.
Apa daya dalam dua tahun masa tugasnya, tepatnya 1 tahun 2 bulan belakangan, hanya ia jalani seorang diri.
Sejak 10 Agustus 2018, kursi wakil gubernur DKI Jakarta diketahui kosong karena ditinggalkan oleh Sandiaga Uno.
Saat itu Sandi memutusan untuk maju ke kancah politik nasional mendampingi Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden.
Tanpa wagub DKI Jakarta, Anies sebenarnya mengaku cukup kerepotan bekerja sendirian.
Hal yang paling terasa adalah dia tidak bisa berbagi tugas untuk menghadiri dua kegiatan dalam waktu yang sama.
"Yang repot itu representasi. Kalau ada rapat dengan pemerintah pusat yang mengharuskan gubernur atau wakil gubernur, sementara pada saat yang bersamaan ada acara yang juga tidak kalah penting," ujar Anies dalam program Aiman yang tayang di KompasTV, Senin (1/7/2019) malam.
Saat Sandiaga masih menjabat sebagai wagub DKI, Anies bisa berbagi tugas untuk menghadiri dua kegiatan yang berlangsung bersamaan.