Laporan Jafaruddin | Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Aceh, Tgk H Faisal Ali menjadi pembina upacara Hari Santri Nasional (HSN) ke-4 di Stadion Mini Krueng Mane Kecamatan Muara Batu Aceh Utara.
Seperti biasa, Tgk Faisal memakai sarung dan peci saat menjadi Pembina upacara tersebut yang diikuti seribuan peserta.
Beberapa perwakilan dan pimpinan yang ikut upacara tersebut juga memakai sarung dan peci saat dalam upacara tersebut.
“Syukur Alhamdulillah upacara hari santri nasional berlangsung lancar dan agenda-agenda yang sudah dijadwalkan juga berlangsung dengan tertib dan baik,” ujar Tgk Faisal Ali.
Para santri juga semangat memperingati HSN ini, sehingga lebih bermakna dari tahun sebelumnya.
Lebih bermakna, karena menurut Tgk Faisal semangat para santri dalam merespon HSN begitu menjiwai. Karena mereka sudah paham, dengan mengikuti hari santri ini bahagian dari pengakuan pemerintah terhadap mereka, yang mungkin selama ini agak sinis.
“Peringatan hari santri kali ini yang diikuti pengesahan undang-undang lembaga Pesantren ini sesuatu yang membuat mereka tidak lagi khawatir, sehingga tidak lagi membuat santri menjadi minder, sinis berkecimpung di dunia pesantren,” ujar Ketua PWNU Aceh.
Pelaksanaan HSN yang diadakan di Aceh oleh NU ini adalah instruksi dari PBNU yang ditujukan kepada PWNU dan PCNU, yang diadakan serentak di 23 kabupaten/kota.
“Kecuali untuk provinsi, karena akan kita adakan pada Kamis (24/10/2019), karena hari ini beberapa pembesar di pemerintah Aceh diundang ke Jakarta juga dalam rangka HSN” ujar Tgk Faisal.
Pihaknya juga sangat bersyukur, semua daerah yang memperingati hari santri, memakai sarung, ini bentuk pengakuan mereka kepada pesantren dan bentuk apresiasi kepada santri.(*)
• Plt Gubernur Teken SK Ketua DPRK Abdya Definitif, untuk PNA Kabarnya Ditunda, Ini Sebabnya
• Santri dan KNPI Aceh Timur Kumpulkan Darah 29 Kantong
• Sosok Ari Dono Sukamto, Ditunjuk Jokowi Jadi Plt Kapolri Gantikan Tito Karnavian
• Daftar Menteri Kabinet Baru Jokowi, 35 Tokoh Dipanggil ke Istana, Dokter Terawan hingga Fachrul Razi