Luar Negeri

5 Fakta Delta Force, Pasukan Elit Amerika Serikat Pembunuh Panglima ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pasukan Delta Force, kesatuan elit Angkatan Darat Amerika yang membunuh pimpinan ISIS, Abu Bakr Al-Baghdadi.

SERAMBINEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump begitu bangga saat mengumumkan pihaknya berhasil 'membunuh' pimpinan tertinggi ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi.

Karena serangan tentara AS, Al Baghdadi tersudut, hingga akhirnya tewas meledakkan diri sendiri.

Abubakar al-Baghdadi diduga tewas dalam operasi pasukan AS di tengah malam melalui serangan helikopter yang berlangsung sekitar 4 jam.

Menurut koresponden Anadolu Agency di Idlib, operasi serangan helikopter Amerika Serikat, yang terletak di utara provinsi di mana pengungsi warga sipil yang telantar, terjadi di beberapa kilometer jauhnya dari tempat-tempat pengungsian tersebut.

Sekitar tengah malam 00:00, 8 helikopter AS dan 2 kendaraan udara tak berawak (UAV) datang ke wilayah itu dan menembakkan peluru pada target-target di dekat desa Barisha selama satu setengah jam.

Helikopter AS dalam serangan itu tanah dilengkapi dengan senjata berat.

Setelah bentrokan pertama berlangsung sekitar 1,5 jam, helikopter meninggalkan wilayah itu.

Helikopter kembali setelah setengah jam dan melanjutkan serangan dengan menerjunkan pasukan khusus AS.

Bagian kedua dari serangan berlangsung sekitar 2,5 jam.

Helikopter meninggalkan daerah itu setelah sekitar empat jam operasi.

Menurut koresponden Anadolu Agency, serangan itu terjadi pada titik di mana mereka melihat sebuah rumah hancur dan terbakar di sekitar beberapa tenda yang dilaporkan.

Menurut tim medis, tujuh orang mengalami luka-luka yang terdiri dari tiga pria, tiga wanita dan satu anak di tempat kejadian.

Wilayah udara Suriah di Idlib dikendalikan oleh Rusia.

Menurut laporan media AS, para pejabat Pentagon mengatakan mereka yakin Baghdadi terbunuh dalam operasi itu, tetapi tetap mengkonfirmasi situasi yang sebenarnya.

Laporan itu mengatakan pihak berwenang militer, yang memberi tahu Gedung Putih tentang hasil serangan itu, mengatakan sebagian besar yakin bahwa Baghdadi terbunuh.

Mengutip dua sumber anonim dari Pentagon dan Angkatan Darat, dikatakan militer AS melakukan serangan operasi khusus terhadap Abu Bakar al-Baghdadi di provinsi Idlib barat laut Suriah.

Presiden AS Donald Trump men-tweet: "Sesuatu yang sangat besar baru saja terjadi!" Sabtu (26/10/2019) malam, ketika laporan itu mengatakan operasi berakhir.

"Trump menyetujui misi hampir seminggu sebelum misi itu terjadi," kata laporan tersebut.

Baghdadi tewas dalam serangan itu, kata Newsweek, mengutip sumber Angkatan Darat AS yang diberi pengarahan tentang hasil operasi.

"Dan Departemen Pertahanan mengatakan kepada Gedung Putih bahwa mereka memiliki 'kepercayaan tinggi' bahwa target bernilai tinggi yang terbunuh adalah Baghdadi tetapi verifikasi lebih lanjut sedang menunggu," kata Newsweek.

Sumber Pentagon mengatakan kepada Newsweek bahwa kematian Baghdadi masih menunggu verifikasi.

Selama ini, keberadaan dan status Baghdadi telah menjadi misteri, dan banyak klaim telah dibuat bahwa dia telah terbunuh di medan perang di Irak dan Suriah

Dilansir The Daily Mail, serangan itu melibatkan dua kesatuan elit Angkatan Darat AS, yakni Delta Force dan US Rangers.

Selama ini, nama Delta Force memang dikenal publik sebagai salah satu kesatuan andalan militer AS, selain Navy SEALS.

Nama Delta Force juga sudah populer, setelah dibuat judul film aksi yang dibintangi oleh Chuck Norris.

Nah, apa dan bagaimana Delta Force sebenarnya?

Mengutip dari situs starspangledflags.com, berikut 5 fakta bagaimana Delta Force dibentuk :

1. Satuan Paling Elit Amerika

Delta Force punya nama resmi 1st Special Forces Operational Detachment-Delta.

Kesatuan ini adalah unit militer paling elit yang dimiliki oleh US Army, atau Angkatan Darat-nya AS.

Operasionalnya langsung di bawah kendali Komando Gabungan Operasi Khusus atau Joint Special Operations Command.

Pasukan ini dirancang untuk pembebasan sandera dan counterterrorisme.

Kebanyakan anggota Delta Force direkrut dari kesatuan Ranger, atau 75th Ranger Regiment and Special Forces Groups.

Tapi, ada juga yang diambil dari kesatuan lain, seperti CIA juga Grup Pasukan Khusus AS, atau Special Operations Groups (SOG).

2. Karantina 6 Bulan

Namanya saja pasukan elit, bagaimana pasukan ini dibentuk, tentu jadi rahasia militer AS.

Tapi, ada kabar menyebutkan, mereka yang bisa bergabung dengan Delta Force, harus menjalani latihan karantina selama 6 bulan.

Latihan itu berupa menembak jitu (sniper), bahan peledak, dan penyergapan.

3. Skill Buka Gembok

Ya, skill yang satu ini bukan guyonan.

Ada satu syarat khusus para anggota Delta Force yang tak dimiliki pasukan unit lain.

Syarat itu adalah harus menguasai teknik membuka gembok atau kunci dengan model apapun.

Calon anggota harus lulus dari ujian membuka gembok dan kunci, termasuk kunci mobil dan brankas.

4. Satuan Lawas

Unit Delta Force bukan kesatuan baru, karena sudah dibentuk pada tahun 1970.

Misi-misi mereka sangat dirahasiakan, dan tak pernah diungkap ke publik.

5. Jarang Pakai Seragam

Tentara biasanya bangga memakai seragam.

Tapi di Delta Force, malah kebalikannya.

BAGAN OPERASI SERANGAN KE RUMAH RAHASIA ABU BAKR AL BAGHDADI (dailymail.co.uk)

Para anggotanya sangat jarang memakai seragam.

Tujuannya sudah pasti : sebisa mungkin merahasiakan satuan ini.

Para anggota Delta Force sangat biasa pakai pakaian preman, baik saat bertugas sekalipun.

Kalau pun mereka memakai seragam tentara, sangat jarang ada patch nama, ataupun logo kesatuan.

Ini mencegah terungkapnya identitas mereka saat tertangkap. (*)

Seribuan PNS di Lhokseumawe Belum Disumpah, Ini Penjelasan BKPSDM

Dugaan Korupsi Dana Desa Blang Makmur Rp 445 Juta, Kapolres Abdya: Segera Ditetapkan Tersangka

Listrik Padam, Pidato Bupati Aceh Singkil dalam Sidang Paripurna DPRK Terhenti

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul 5 Fakta Delta Force, Pasukan Elit Pembunuh Panglima ISIS Al Baghdadi, Skill Buka Gembok Jadi Pembeda

Berita Terkini