Berita Aceh Barat

Pembangunan Jembatan Ulee Raket, Bupati Perintahkan Tim Teknis ke Lapangan

Penulis: Sadul Bahri
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ramli MS, Bupati Aceh Barat.

Guna mengetahaui secara jelas faktor robohnya jembatan Ulee Raket di kawasan Desa Sawang Teube, Kecamatan Kaway XVI. Serta langkah tepat penanganan, guna menghindari dampak buruk ke depan. Tim teknis tersebut wajib membuat laporan tertulis kepada bupati, terkait semua hasil di lapangan.

Laporan Sa’dul Bahri | Aceh barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Bupati Aceh Barat H Ramli MS, Jumat (1/11/2019) lalu telah memerintahkan Kepala Dinas PUPR dan tim teknis, untuk segera ke lapangan.

Guna mengetahaui secara jelas faktor robohnya jembatan Ulee Raket di kawasan Desa Sawang Teube, Kecamatan Kaway XVI.

Serta langkah tepat penanganan.

guna menghindari dampak buruk ke depan.

Tim teknis tersebut wajib membuat laporan tertulis kepada bupati.

Terkait semua hasil di lapangan.

GeRAK Dorong Percepatan Pembangunan Jembatan Ulee Raket, Alasannya Mendesak

Terutama menyangkut lokasi pembangunannya.

Apakah masih memungkinkan di lokasi sekarang atau harus dibangun ditempat lain.

Sehingga butuh pengkajian secara teknis.

Selain itu, tim teknis juga harus mampu melihat indikasi kerusakan jembatan tersebut.

Apakah ambruknya jembatan itu ada kaitan dengan ulah manusia.

Seperti halnya pengerukan dengan pengambilan pasir di di bawah jembatan atau tidak.

 “Kalau memang dugaan kerusakan jembatan itu akibat campur tangan manusia, itu biar lah menjadi kewenangan polisi, dan jika tak ada maka akan kita cari solusi dengan bermusyawarah bersama Dandim, Polres, Kajari dan Pemerintah Aceh Barat untuk pembangunan jembatan Ulee raket,” jelas Bupati Aceh Barat Ramli MS menjawab Serambinews.com, Jumat (1/11/2019) di ruang kerjanya.

Usir Harimau di Bawan Subulussalam, BKSDA Pakai Pawang Terkenal dari Aceh Barat, Begini Ritualnya

Menurutnya, jembatan tersebut wajib segera ada penanganan cepat.

Mengingat untuk kemaslahatan dan kepentinggan orang  banyak di wilayah itu.

Sehingga arus transportasi Kaway XVI ke Pantai Ceureumen itu segera ada solusinya.

Makanya tim teknis harus segera mengkaji pembangunan jembatan tersebut.

Dengan harapan pembangunan ke depan punya kualitas yang baik.

Serta harus benar-benar dilakukan studi kelayakan.

Disebutkan, jembatan tersebut sebelumnya sudah dilakukan tender.

Untuk penanganan bagian yang telah lama rusak akibat ambruk.

DSI Aceh Sosialisasi Tentang Qanun Acara Jinayat di Lhokseumawe, Ini Tujuannya

Namun dengan rusaknya keseluruhan, maka jembatan tersebut harus dibangun baru lagi.

Sedangkan untuk pembangunan baru, akan menghabiskan anggaran mencapai Rp 40 miliar lebih.

Sementara yang hendak dikerjakan pembangunan hanya dialokasikan anggaran Rp 20 miliar.

Untuk pembangunan bagian yang telah rusak.

Sehingga untuk dibangun semua, harus ada penambahan anggaran sekitar Rp 20 miliar lagi atau lebih.

Lebih lanjut jelas bupati, jika nantinya tim tenaga teknis mengatakan tidak mungkin lagi dibangun di lokasi posisi jembatan yang rusak itu kerena bisa berdampak buruk, maka pihaknya akan segera memerintahkan camat untuk mensosialisasikan kepada warga setempat.

Sebab, jembatan rangka baja tersebut harus ada jaminan bertahan 25 tahun.

Sehingga jangan sempat usai dibangun, kemudian usia 5 tahun telah rusak lagi.

 “Kalau jembatan itu bisa dibangun di lokasi yang sama, ya Alhamdulillah, namun jika tidak, maka akan kita tugaskan camat untuk segera mensosialisasikan pemindahan jembatan tersebut,” terangnya. (*)

Wabup Abdya Targetkan 2022 tidak Ada Lagi Rumah tak Layak Huni di Abdya

Berita Terkini