Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Mak Iyah Malu Minta-minta untuk Hidup

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mak Iyah, nenek renta berusia 100 tahun asal Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat harus hidup sebatang kara di gubuk reyot di tengah kebun sayuran.

Aripin mengaku sudah empat kali memperbaiki rumah Mak Iyah karena mau ambruk.

Namun, karena kondisi rumah tersebut secara keseluruhan sudah lapuk, sehingga mudah rusak.

“Apalagi kalau sudah turun hujan, rumahnya pasti bocor, lantainya tergenang air."

"Saya dan tetangga yang lain suka langsung cek ke sini (rumah Mak Iyah) melihat kondisinya,” ujarnya.

Karena itu, ia berharap pemerintah mau peduli kepada warga seperti mak Iyah yang sangat mengharapkan bantuan perbaikan rumah agar bisa hidup dengan rasa aman dan nyaman.

“Kami selalu khawatir, apalagi mak Iyah ini hidup sendirian, kalau terjadi apa-apa tidak ada yang tahu,” ucapnya.

Kompas.com menggalang dana untuk membantu para lansia.

Sumbangkan rezeki Anda sebagai bakti terhadap orang tua yang dilupakan.

Klik di sini untuk donasi.

(Kompas.com/Firman Taufiqurrahman)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pilu Mak Iyah, Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot" dan "Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Begini Cara Mak Iyah Menyambung Hidup"

Berita Terkini