Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Anak kerbau berkaki delapan yang lahir dalam kondisi sudah mati di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) sebetulnya bisa dijadikan sebagai objek penelitian para ilmuan.
Namun sayangnya, anak kerbau milik petani Desa Tangan-Tangan Cut, Kecamatan Setia yang lahir Selasa (5/11/2019) siang tersebut telah dikubur.
Padahal, Mardiana (35), selaku pemilik dan Herman alias Bang Gam (37) selaku penjaga sehari-hari sudah menunda penguburan anak kerbau langka itu sampai Selasa, sore.
Penundaan penguburan dilakukan, selain untuk memberi kesempatan kepada ratusan warga yang datang melihat ke lokasi, dan menunggu pihak tertentu yang barang kali berminat untuk mengawetkan.
“Setelah kita tunggu sampai sore tak ada yang berminat untuk diawetkan, akhirnya kita kuburkan,” kata Herman kepada Serambinews.com, Rabu (6/11/2019).
Anak kerbau berkaki delapan itu dikuburkan di samping lapangan bola kaki di Dusun Bahagia, Desa Tangan-Tangan Cut.
Tapi, Herman siap menggali kembali bila ada pihak tertentu yang berminat untuk melakukan penelitian.
Satu hari setelah melahirkan, kondisi kesehatan induk ternak baik-baik saja.
Petugas Kesehatan Hewan (Keswan) di Kecamatan Setia, Afrizal Fadli sudah memberi bantuan medis terhadap induk ternak tersebut.
• Tahun Anggaran 2019 Tinggal 54 Hari, Mess RSJ di Aceh Barat Masih Pasang Batu Bata Hingga Ring Balok
• HRD Terima Kunjungan Ketua Tanfidziah NU Bireuen, Ini yang Dibahas
• Ini Hasil Akreditasi Ulang Dua Puskesmas di Bireuen
Herman menjelaskan, induk ternak yang dipeliharanya itu sudah lima kali melahirkan anak dalam keadaan selamat.
Anak keenam ternyata berkaki delapan.
Anak kerbau yang membuat geger warga karena lahir dengan kondisi fisik satu kepala, dua badan, dua ekor dan delapan kaki.
Separuh badan menyatu dengan satu kepala, sedangkan dua badannya berjenis kelamin jantan.
Seperti diberitakan, peristiwa langka yang mengundang perhatian masyarakat terjadi di Kabupaten Abdya.
Anak kerbau berkaki delapan lahir di Desa Tangan-Tangan Cut, Kecamatan Setia, Selasa (5/11/2019) siang.
Peristiwa tidak lazim itu menarik perhatian masyarakat untuk melihat langsung ke lokasi.
Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Abdya, Laili Suhairi SP dihubungi Serambinews.com membenarkan kelahiran anak kerbau berkaki delapan.
Anak kerbau itu membuat heboh warga karena lahir dengan kondisi fisik satu kepala, dua badan, dua ekor dan delapan kaki.
Laili Suhairi menerangkan, kerbau betina itu dipelihara Herman alias Bang Gam (37), warga Desa Tangan-Tangan Cut, Kecamatan Setia.
“Sayangnya, anak kerbau tersebut lahir dalam kondisi sudah mati,” kata Laili Suhairi.
Kendati lahir dalam kondisi mati, anak kerbau yang hanya memiliki satu kepala, dua badan, dua ekor dan delapan kaki itu, menarik perhatian warga.
Melihat kondisi fisiknya, kata Laili Suhairi tidak mungkin anak kerbau tersebut bisa bertahan hidup. Diakui bahwa anak kerbau lahir dalam kondisi fisik sangat aneh seperti itu belum pernah ditemukan di Kabupaten Abdya.
Ketika informasi itu menyebar, masyarakat Kecamatan Setia dan Tangan-Tangan, sekitarnya dari berbagai tingkatan usia beramai-ramai datang ke lokasi untuk melihat secara dekat anak kerbau ajaib tersebut.
Pemilik ternak juga menunda menguburkan anak kerbau langka yang sudah mati itu guna memberi kesempatan bagi warga yang sudah datang dalam jumlah besar di lokasi.(*)