Mereka harus mengungsi lantaran di rumahnya banjir akibat jebolnya tanggul Daerah Aliran Sungai (DAS) Lawe Tuban, Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara, Selasa (12/11/2019) sekitar pukul 21.30 WIB.
Tanggul DAS Lawe Tuban Aceh Tenggara Jebol, 40 Jiwa Warga Desa Rikit Paluh Mengungsi
Laporan Asnawi Luwi |Aceh Tenggara
SERAMBINEWS.COM, KUTACANE - Sebanyak 10 Kepala Keluarga (KK) atau 40 jiwa korban banjir di Desa Rikit Paluh, Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara (Agara), mengungsi ke rumah famili masing-masing.
Mereka harus mengungsi lantaran di rumahnya banjir akibat jebolnya tanggul Daerah Aliran Sungai (DAS) Lawe Tuban, Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara, Selasa (12/11/2019) sekitar pukul 21.30 WIB.
Kalaksa BPBD Kutacane, Mohd Asbi ST MM, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Rabu (13/11/2019).
"Mereka mengungsi di rumah familinya akibat rumah mereka terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 50 centimeter," kata Mohd Asbi ST MM.
Asbi menambahkan pihaknya akan segera menyalurkan bantuan masa panik kepada korban.
• Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Pernah Buat Vlog, Sindir Jokowi dan Ahok Soal Banjir
• Pemko Langsa Buka CPNS, Cek Formasinya di Sini
• Link Live Streaming Persewar Waropen Vs Persiraja Banda Aceh, Laskar Rencong Menuju Semifinal Liga 2
Bantuan itu sedang dikemas untuk dibawa kepada korban banjir.
Seperti diberitakan sebelumnya, tanggul DAS Lawe Tuban, Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara (Agara), jebol, Selasa (12/11/2019) sekitar pukul 21.30 WIB malam.
Akibatnya jalan nasional Agara-Sumut terendam banjir, puluhan rumah terendam serta puluhan hektare lahan pertanian terendam dan terancam gagal panen.
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutacane, Mohd Asbi ST MM, mengatakan tanggul Lawe Tuban jebol di dua titik karena deras.
"Akibatnya, Desa Kuning, Lawe Ijo, Kuning, Kutalanglang dan sekitarnya terendam, serta puluhan hektare lahan pertanian dan perkebunan terancam gagal panen," kata Mohd Asbi.
Menurut Mohd Asbi, saat ini kondisi air mulai surut di jalan raya dan tinggal 40 centimeter. Begitu juga di pemukiman penduduk. (*)