Berita Bireuen

Miris, Jalan Desa di Peudada Bireuen Terbelah Ambruk dan Terancam Putus, Ini Penyebabnya

Penulis: Ferizal Hasan
Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ruas jalan utama menuju Desa Dayah Mon Ara yang menghubungkan lima desa lainnya, di Kecamatan Peudada, Bireuen, Aceh, ambruk dan terancam putus, Selasa (19/11/2019).

 Menurut warga setempat, jalan ambruk tersebut terjadi akibat diterjang banjir kiriman yang melanda kawasan desa tersebut dua hari lalu. 

Laporan Ferizal Hasan I Bireuen 

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN -  Hati-hati jika melewati kawasan Desa Dayah Mon Ara, Peudada, Bireuen, Selasa (19/11/2019).

Pasalnya badan jalannya terbelah. Sebagian kepingan badan jalan telah ambruk ke pinggir selokan.

Cukup memiriskan dikhawatirkan jalur desa itu bisa putus jika tidak segera ditanggulangi.

Ruas jalan utama itu menuju Desa Dayah Mon Ara yang menghubungkan lima desa lainnya, di Kecamatan Peudada, Bireuen, Aceh, ambruk dan kini terancam putus.

Setelah Bangkai Babi Hilang, PDAM Tirta Singkil Diminta Kembali Layani Pelanggan

VIRAL Pramugara Lion Air Suapi Nenek Lansia di Pesawat, Ini Fakta-faktanya

Pelamar CPNS Bireuen Capai 1.253 Orang, Ini Formasi Paling Banyak Peminat

Jalan yang ambruk dan terancam putus itu, merupakan jalur utama bagi masyarakat Desa Pulo Ara, Dayah Mon Ara, Desa Tgk Dibathon, Cot Kruet, Alue Gandai, hingga ke UPT Komplek Transmigrasi di Dusun Alue Kuta.

 Menurut warga setempat, jalan ambruk tersebut terjadi akibat diterjang banjir kiriman yang melanda kawasan desa tersebut dua hari lalu.

Pantauan Serambinews.com, Selasa (19/11/2019), jalan yang ambruk tersebut diperkirakan mencapai 300 meter.

Selain jalan, tanggul di sepanjang saluran sebelah barat jalan juga telah ambruk.

Selain itu, jembatan beton sekitar 150 meter sebelah Selatan SMAN 1 Peudada, sebagiannya juga ambruk.

Keuchik Dayah Mon Ara, Sulaiman didampingi Sekdes Alue Gandai, Afrizal SE dan Wakil Tuha Peut Mukim Pinto Batee Peudada, M Nur alias Kodam Peudada, kepada Serambinews.com mengatakan, jalan yang ambruk dan terancam putus itu menghubungkan Desa Pulo Ara, Desa Dayah Mon Ara, Desa Tgk Dibathon, Cot Kruet, Alue Gandai, hingga ke UPT Komplek Transmigrasi di Dusun Alue Kuta.

Dikatakan Keuchik Sulaiman, mayoritas penduduk di desanya dan desa lainnya itu, bergantung hidup dari hasil pertanian dan perkebunan.

"Warga kami mayoritas sebagai petani sawah dan petani kebun, jika jalan yang ambruk ini tidak segera diperbaiki, kami tidak bisa mengangkut hasil panen ke kota," kata Sulaiman yang diiyakan Afrizal dan M Nur.

Yang sangat disayangkan lagi, tambah M Nur yang akrab disapa Kodam, jika jalan dan jembatan putus, anak-anak tidak bisa bersekolah. 

"Kami berharap jalan yang ambruk ini segera diperbaiki," harap Keuchik Sulaiman. (*)

Berita Terkini