Dia menambahkan, saat ini apakah di kawasan pegunungan Aceh Timur yang berabatasan dengan Kota Langsa ini masih hujan atau tidak, belum bisa dipastikan.
Apabila di pegunungan itu curah hujan masih tinggi, dikhawatirkan debit air yang mengalir di DAS Krueng Langsa akan terus menambah.
Petugas BPBD bersama pihak relawan maupun lainnya, kini terus berada di lapangan.
Memantau perkembangan air di DAS Krueng Langsa.
"Petugas BPBD kini semuanya bersiaga penuh untuk mengantisipasi luapan air lebih parah," ujar Zainal.
Data dihimpun Serambinews.com, hingga malam ini debit air di Krueng Langsa ini kian meninggi.
Luapan air terus meluas ke permukiman warga.
• Verifikasi Berkas Pelamar CPNS di Lhokseumawe Selesai, Ini yang tak Memenuhi, Jadwal Tes Kapan Ya?
Puluhan rumah warga terendam seperti di Gampong Jawa Kecamatan Langsa Kota, Gampong Sidodadi, Pondok Pabrek, Seulalah, Kecamatan Langsa Timur, dan sejumlah gampong lainnya.
Sebelumnya dilaporkan, hujan diperkirakan sejak semalam hingga sore tadi di wilayah pegunungan Aceh Timur, Senin (9/12/2019).
Menjelang magrib, Krueng Langsa kembali meluap.
Akibatnya, ratusan rumah warga di sekitaran bantaran DAS Krueng untuk sejumlah gampong baik di Kecamatan Langsa Kota, Langsa Lama, dan Langsa Timur mulai direndam air.
• Cerita Bagus Kahfi dan Brylian Aldama Belajar Bahasa Inggris Selama Program Garuda Select I
Kabid Kedaduratan BPBD Langsa, Zainal Abidin, malam ini, mengatakan, air dari Krueng Langsa sama sore tadi kembali mulai meluap ke permukiman warga.
Untuk sementara, sudah ada berapa temda dan dapur umum didirikan BPBD Langsa.
Seperti di Tanjung Putus Gampong Jawa, Gampong Seulalah, dan sejumlah gampong lainnya.
Kepada warga yang tinggal di sekitaran bantaran sungai, diminta bersiaga dan tetap waspada.
Apabila air luapan Krueng Langsa akan terus meninggi.
Hingga kini, belum ada warga mengungsi ke tenda.
Namun ada sebagian yang menumpang ke rumah warga sekitar yang aman dari banjir luapan itu. (*)
• Operator Beko Diganjar 14 Bulan, Kasus Tambang Emas Ilegal di Nagan Raya