Kerucut umbra tidak sampai ke permukaan Bumi dan akan terbentuk kerucut tambahan yang disebut antumbra.
"Pengamat yang berada dalam wilayah antumbra akan melihat Matahari tampak seperti 'cincin' di langit."
"Inilah yang disebut gerhana matahari cincin (GMC)," tulis siaran pers LAPAN.
Fenomena ini akan melintasi 7 provinsi di Indonesia, yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.
Berikut adalah rincian kota mana saja yang akan menyaksikan GMC.
- Sumatera Utara: Sibolga dan Padang Sidempuan
- Riau: Siak, Duri, Pulau Pedang, Pulau Bengkalis, Pulau Tebing Tinggi, dan Pulau Rangsang
- Kepulauan Riau: Batam dan Tanjung Pinang
- Kalimantan Barat: Singkawang
- Kalimantan Utara: Makulit dan Tanjung Selor
- Kalimantan Timur: Berau
"Kota Siak dan Singkawang adalah dua di antara kota-kota yang dilintasi (GMC)," ungkap Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin.
Dalam laporan LAPAN, disebutkan titik greatest eclipse (GE) atau ketika sumbu bayangan Bulan berada paling dekat dengan pusat Bumi berada di tengah selat di dekat Pulau Pedang, tepatnya berada pada koordinat (1,0089° LU; 102,2465° BT), dengan durasi fase cincin selama 3 menit 39 detik.
Secara umum, GMC terjadi tiap 1-2 tahun sekali.
GMC terakhir terjadi pada tanggal 26 Februari 2017.
GMC dalam 6 tahun ke depan akan terjadi pada tanggal 26 Desember 2019, 21 Juni 2020, 10 Juni 2021, 14 Oktober 2023, dan 2 Oktober 2024.
"Dari semua tanggal ini, hanya gerhana pada tahun 2019 yang dapat diamati dari wilayah Indonesia," tulis LAPAN. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Ini 4 Fenomena Langit Bulan Desember 2019, dari Hujan Meteor hingga Gerhana Matahari Cincin