Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Besar Blang Lancang (IKBAL), Senin (16/12/2019) kembali berdemo di depan pabrik eks PT Arun Lhokseumawe.
Aksi yang sama juga berlangsung tepat di pintu gerbang pekan lalu.
Namun kali ini aksi bergeser beberapa ratus meter dari pintu gerbang di bawah pengawalan ketat dari pihak kepolisian.
Pantauan Serambinews.com, beberapa orator terus berorasi untuk menyuarakan aspirasi mereka secara tertib.
Namun sekitar pukul 11.30 WIB, massa mundur dan kembali ke tenda yang dibangun di dekat lokasi aksi.
• Hasil dan Klasemen Liga Spanyol - Real Madrid Gagal Salip Barcelona Sebelum El Clasico
• Ini Rekor Anyar Cristiano Ronaldo yang belum Dipunyai Lionel Messi
• Ini Rekor Anyar Cristiano Ronaldo yang belum Dipunyai Lionel Messi
Di lokasi tersebut massa juga membuka dapur umum.
Ketua Umum IKBAL 1974, T Sultan Jufri Mahmud Syah Alam, menyatakan, dalam aksi ini pihaknya mengeluarkan lima pernyataan sikap antara lain masyarakat IKBAL pemilik lahan tanah adat leluhur meminta kepada Basuki Thahaja Purnama yang disapa Ahok untuk mengaudit PT Pertamina atas anggaran dana sarana dan prasarana milik masyarakat tergusur Blang Lancang 1974 yang anggarannya sudah ada di PT Pertamina sejak tahun 1997.
Massa juga meminta Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi dana otonomi khusus Aceh, berdasarkan pengorbanan harta benda masyarakat Blang Lancang untuk kepentingan negara serta meminta agar agar memberikan desa otonomi baru di atas tanah adat leluhur masyarakat Blang Lancang.
Pada kesempatan lain, T Sultan Jufri Mahmud Syah Alam, juga memastikan kalau pihaknya akan bertahan di lokasi tersebut sampai adanya kepastian dan kejelasan dari Pemerintah.(*)