Laporan Asnawi Luwi I Aceh Tenggara
SERAMBINEWS.COM, KUTACANE - Pupuk urea bersubsidi di Aceh Tenggara, dilaporkan langka.
Akibatnya, petani khawatir menanam jagung maupun padi.
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRA Dapil Aceh 8 (Agara-Gayo Lues) H Ali Basrah Spd MM, kepada Serambinews.com, Senin (23/12/2019) mengatakan, saat ini urea bersubsidi di Aceh Tenggara langka.
Kondisi ini menyebabkan para petani setempat khawatir menanam padi maupun jagung karena ketika musim tanam, pupuk urea stok tidak ada di pasaran sehingga petani terancam gagal panen.
Kata dia, kelangkaan urea bersubsidi di Agara harus segera diatasi Pemerintah Aceh agar petani mendapatkan kuota urea bersubsidi sehingga petani tidak rugi.
• Mengenang 15 Tahun Tsunami, Bupati Abdya Perintah Kibarkan Bendera Merah Putih Setengah Tiang
• Mengenal Sosok Shin Tae-yong, Pelatih Baru Timnas Indonesia
• Buktikan Masih Ada, Mantan Elite GAM Kumpul di Makam Tgk Hasan Tiro, Bendera Bulan Bintang Berkibar
"Kita berharap ada upaya urea bersubsidi terpenuhi bagi petani di Agara, " ujar Ali Basrah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Aceh Tenggara Asbi SE mengatakan saat ini urea bersubsidi di Aceh Tenggara langka dan jatah urea bersubsidi di Agara untuk November- Desember 2019 sudah disalurkan pada Agustus 2019 sebanyak 1.200 ton dan penambahan urea bersubsidi 500 ton.
Namun, seluruhnya telah disalurkan sehingga urea pada Desember 2019 tidak ada lagi jatah untuk Aceh Tenggara.
Menurut dia, luas lahan sawah 8.600 hektare dan lahan kering 9.700 hektare di Agara," Ujar Asbi SE.(*)