Jeans yang diwarnai juga dapat meningkatkan risiko infeksi, termasuk infeksi saluran kemih atau infeksi jamur.
Faktor lain adalah mencukur rambut genital juga dapat menyebabkan iritasi.
Infeksi dan iritasi tersebut dapat memicu timbulnya vulvodynia.
Menurut Strasburg, vulvodynia juga bisa terjadi karena hal lain, seperti masalah dengan otot dasar panggul atau kelainan genetik tertentu.
Menurutnya, pakaian ketat dan mencukur rambut kemaluan lebih cenderung memicu gejala pada seseorang yang memiliki vulvodynia.
Perawatan
Jika kita memiliki tanda-tanda vulvodynia, segera berkonsultasi dengan dokter.
Berbagai perawatan dapat meredakan nyeri vulvodynia, termasuk:
-Obat oral dan topikal.
-Suntikan botox untuk melemaskan otot-otot di dasar panggul.
-Perawatan alternatif seperti akupunktur.
Perawatan untuk mengatasi gangguan yang terjadi bersamaan, seperti terapi fisik untuk gangguan dasar panggul.
Setiap penderita membutuhkan perawatan yang berbeda untuk menangani masalah ini, sehingga mungkin butuh waktu dan kesabaran untuk menemukan solusinya.
Untuk meredakan gejala-gejala vulvodynia atau mengurangi gejalanya, cobalah untuk mengadopsi kebiasaan berikut ini:
-Ganti pakaian basah dengan cepat.
-Cuci bagian intim dengan sabun ringan dan air.
-Hindari douche atau alat yang digunakan untuk mengalirkan air ke seluruh tubuh dan produk pembersih dengan parfum dan pewarna.
-Gunakan deterjen lembut dan hindari mesin pengering saat mencuci celana.
-Batasi pencukuran dan waxing di area genital, karena membuat kulit makin sensitif. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Satpam Paksa Gadis Ini Buka Celana di Toilet Sembari Direkam, Ternyata Hal Mencurigakan Terbukti