Laporan Jafaruddin | Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Dari puluhan jiwa yang menempati 10 rumah toko (ruko) di Desa Alue Bungkoh Kecamatan Pirak Timu Aceh Utara satu di antaranya ikut terbakar bagian muka dan tangannya dalam kejadian kebabakaran yang terjadi Sabtu (28/12/2019) pagi.
Korban yang terbakar tersebut adalah Muridayani (38) guru honor di SMPN 1 Pirak Timu. Korban terbakar diduga saat menyelamatkan anak-anaknya dari dalam rumah.
Setelah kejadian kebakaran yang meludeskan 10 ruko dan kubah Masjid Taqarrub, korban dibawa ke Puskesmas untuk mendapat perawatan awal.
Lalu korban dibawa pulang ke Yayasan Kafilul Yatim tempat saudaranya, terpaut 100 meter dari lokasi kebakaran.
Mendapat informasi ada korban kebakaran, Anggota DPD RI asal Aceh Sudirman alias Haji Uma didampingi Tauke Dan (Safrizal) staf Hamdani alias Maknu Abu Saba (Nazaruddin) dan tim relawan lainnya langsung mengunjunginya.
Haji Uma baru tiba di Lhokseumawe setelah hampir dua pekan melakukan kunjungan kerja ke sejumlah kabupaten/kota di pantai Barat Selatan Aceh.
setelah mendapat informasi kebakaran tersebut, Senator Aceh itu langsung menuju ke lokasi kebakaran untuk mengantarkan bantuan pribadinya untuk korban kebakaran.
Haji Uma juga menjenguk dan berdiskusi dengan korban kebakaran. Tak Hanya itu di lokasi korban kebakaran, Haji Uma juga meniupkan balon bersama dengan tim kemudian membagikan kepada anak-anak korban kebakaran.
Setelah menyerahkan bantuan sembako, lalu Haji Uma mengunjungi Muridayani (38) korban kebakaran yang saat berada kompleks Yayasan Kafilul Yatim.
Muridayani mengalami luka bakar di bagian wajah dan tangannya. Awalnya Muridayani tak bersedia dibawa ke RSU Cut Meutia untuk mendapat perawatan Lanjutan.
Namun, Haji Uma yang melihat kondisi korban demikian, langsung memfasilitasi agar korban segera mendapat perawatan, apalagi mengalami luka di bagian wajahnya.
“Persoalan biaya dan administrasi dan biaya saya yang akan menanggungnya, ibu harus dirawat. Nanti dokter yang memutuskan terhadap kondisi ibu,” ujar Haji Uma.
Namun, Muridayani awalnya tak bersedia. Namun, setelah diberitahukan Haji Uma dirinya akan bersedia memfasilitasinya. Lalu Muridayani mulai bersedia.
Kemudian korban dibawa dengan ambulance Pirak Timu ke RSU Cut Meutia. Haji Uma ikut mengikuti ambulance tersebut untuk memastikan korban mendapat penanganan yang baik.