Baca tanpa iklan
Untuk agrowisata ada areal kebun strawberry, serta areal perkebunan kopi arabika Gayo yang menarik untuk dijelajahi.
Laporan Budi Fatria | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG – Perkembangan sektor pariwisata di Kabupaten Bener Meriah, selama beberapa tahun terakhir mulai menggeliat.
Bila sebelumnya, Bener Meriah hanya sebagai daerah transit, namun saat ini kabupaten yang berada di bawah kaki gunung Burni Telong itu, juga sudah menjadi sasaran wisata.
Hal ini, terlihat mulai ramainya wisatawan yang berkunjung ke kabupaten yang masih berada di Dataran Tinggi Gayo (DTG) itu.
• Gedung Escape Building Harus Berfungsi Ganda
• Gampong Pondok Kemuning Langsa Lama Gelar MTQ, Ini Cabang Diperlombakan
• 467 Instansi Bagikan Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2019, 378 Selesai Jawab Sanggahan
Buktinya, beberapa penginapan seperti home stay (rumah singgah) setiap akhir pekan terisi penuh.
Tentu, dengan penuhnya rumah singgah lantaran Kabupaten Bener Meriah, juga memiliki potensi wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Di antaranya, sasaran para wisatawan yang beruntuk melihat agrowisata serta beberapa objek wisata lain.
Untuk agrowisata ada areal kebun strawberry, serta areal perkebunan kopi arabika Gayo yang menarik untuk dijelajahi.
Dari sisi wisata alam, tersedia juga air terjun Tansaran Bidin, Gunung Merapi Burni Telong, serta sederet objek wisata lain yang tak kalah menarik.
Beberapa tahun kebelakang, Kabupaten Bener Meriah, merupakan daerah lintasan karena wisatawan lebih banyak menghabiskan hari libur ke Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, setelah mulai tumbuhnya objek-objek wisata yang dikembangkan oleh pelaku usaha serta dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Bener Meriah sehingga daerah itu, juga menjadi salah satu sasaran kunjungan wisatawan domestik.
Salah seorang pemilik Home Stay Mahperi Lungi, Maryani kepada Serambinews.com, Sabtu (28/12/2019) mengaku kunjungan wisatawan ke Bener Meriah, semakin membaik.
Pasalnya, untuk pekan ini, semua kamar yang tersedia sudah terisi penuh oleh pengunjung. “Kalau tahun lalu, masih kurang wisatawan yang mau menginap di Bener Meriah,” kata Maryani.
Bahkan, lanjut Maryani, liburan tahun lalu, homestay miliknya hanya menyediakan 13 kamar dari 3 home stay.